SuaraJogja.id - Sebanyak tujuh pengedar narkoba berhasil diamankan Polres Sleman, Selasa (4/2/2020). Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa salah satu pengedar yang diamankan merupakan mantan atlet tinju Jogja.
Kasat Resnarkoba Polres Sleman, AKP Andhika Donny Hendrawan mengungkapkan, sebanyak tujuh pengedar yang diringkus tersebut yakni YR (56), A (32), EC (27), ES (24), RS (30), RC (32) serta EW (24). YR yang merupakan mantan atlet tinju diketahui merupakan otak dari jaringan pengedar narkoba di Sleman.
"Setelah mendapat laporan dan hasil penyelidikan kami, tersangka YR kami ringkus pertama kali di jalan Monginsidi, Karangwaru Tegalrejo, Yogyakarta pada 20 Januari 2019 lalu pukul 15.00 wib. Dia diketahui merupakan otak dari jaringan ini," terangnya.
Diwawancarai terpisah, YR mengaku sebelum menjadi pengedar pernah berprofesi sebagai security. Sayang, menurutnya penghasilan pas-pasan membuatnya tergiur untuk menjalankan bisnis haram mengedarkan narkoba..
"Saya kerjanya security. Ngga ada alasan lain, saya hanya ingin memenuhi kebutuhan hidup saja. Sehingga harus berjualan barang itu," kata dia.
YR mengaku sudah sejak 1994 menjadi petinju. Kejuaraan paling tinggi yang pernah diikutinya yakni saat mengikuti Porda DIY.
"Mulai 1994 jadi atlet tinju sampai 2000, dan sempat ikut kejuaraan di Porda DIY," ungkapnya dengan menunduk malu.
Disinggung soal prestasinya di dunia tinju, YR enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Atas perbuatannya mengedarkan narkoba, YR dan enak tersangka lainnya bakal dijerat dengan pasal 196 dan 197 UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Lantaran pelaku mengedarkan psikotropika berupa pil Riklona. Selain itu, mereka juga dijerat pasal 62 UU nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
Baca Juga: Jadi Otak Pengedar Narkoba, Polres Sleman Ringkus Mantan Atlet Tinju Jogja
"Mereka diancam dengan dua pasal yang berbeda. Sehingga ancaman pidananya berupa kurungan penjara paling lama 15 tahun dengan denda paling banyak Rp1,5 milyar," ungkapnya.
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan