Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 05 Februari 2020 | 01:05 WIB
Terduga pelaku tawuran diamankan warga di Jalan Kaliurang KM 10, Selasa (4/2/2020). [@Dilacans_ / Twitter]

SuaraJogja.id - Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Rudy Prabowo menduga bahwa tawuran antarpelajar di Jalan Kaliurang KM 10, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman berawal dari permainan futsal.

Menurutnya, pertandingan futsal yang berujung tawuran itu melibatkan dua sekolah.

"Penyebabnya masih kami dalami, yang jelas mereka setelah bermain futsal dan terjadi keributan di sana (Jalan Kaliurang KM 10)," kata Rudy kepada wartawan, Selasa (4/2/2020).

Rudy mengatakan bahwa kejadian yang terjadi sekitar pukul 17.45 wib itu bukan penganiayaan tanpa motif. Pasalnya, para pelajar baru saja melakukan kegiatan dan ada motif yang terlihat pada kasus ini.

Baca Juga: Muka Driver Ojol Disabet Pedang di Sleman, Diduga Korban Klitih

"Persepsi masyarakat kan berbeda-beda, namun dari kami ini kan ada motif, ada geng dan pelajar, mungkin kami sebut ini tawuran (antar pelajar)," terang Rudy.

Tawuran tersebut terjadi seusai dua sekolah melakukan pertandingan futsal di lapangan Futsal Meteor, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Skor berakhir 10-8 dan salah satu sekolah diduga tak terima dan terjadi perkelahian tersebut.

Rudy membeberkan pihaknya telah memeriksa lima orang pelajar. Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah mereka pelaku utamanya.

"Sudah ada lima orang yang kami amankan dan saat ini masih diperiksa. Kami masih selidiki dahulu," jelasnya.

Meski belum menjadi tersangka, orang-orang tersebut dipastikan masih berstatus pelajar. Di sisi lain, ada dua orang pelajar yang membawa senjata tajam.

Baca Juga: Dihajar Warga, Pria Mabuk yang Diduga Pelaku Klitih ke Giwangan Bawa Pedang

"Dari lima yang diperiksa ada dua yang kami amankan membawa semacam celurit dan sebatang besi," kata dia.

Ditanyai apakah pelajar sudah mempersiapkan untuk bentrokan, Rudy enggan membeberkan secara detail.

"Belum kami ketahui, para pelajar ini sedang kami periksa mulai dari motif, atau alasan mereka membawa dua barang itu. Jika memang terbukti ada korban atau memang merekanmembawa senjata itu akan diproses lebih lanjut," terang Rudy.

Untuk diketahui, lima pelajar yang sudah ditangkap terkait kasus klitih ini di antara adalah LTN (16), RBH (15), NN (15), MF (15) serta M (15). Kelimanya kini telah tahan di Polsek Ngaglik untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus tersebut.

Load More