SuaraJogja.id - Warga Kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta dibuat geram oleh seorang pria tak dikenal yang sempat diduga sebagai pelaku penganiayaan tanpa motif atau klitih, Senin (20/1/2020) malam WIB. Kenyataannya, pria tersebut adalah orang mabuk yang memicu emosi warga Giwangan.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo saat ditemui wartawan di mapolsek setempat, Selasa (21/1/2020).
"Kejadian sebenarnya itu dilakukan oleh orang mabuk yang berteriak-teriak di kediaman warga Ponggalan sekitar pukul 23.30 WIB. Dia juga menantang warga setempat, sehingga sejumlah warga yang dibuat emosi mengamankan orang ini. Setelah digeledah, orang ini kedapatan membawa senjata tajam berupa pedang dan keling," jelas Alaal.
Warga langsung menghubungi aparat Polsek Umbulharjo. Karena orang tersebut mengalami luka, pihak kepolisian membawanya terlebih dahulu ke RS Hidayatullah.
"Orang tersebut mengalami luka lebam karena diamuk massa, sehingga kami bawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Setelah itu, kami amankan di Mapolsek untuk diselidiki lebih lanjut," terang dia.
Pria yang diketahui tinggal di Jalan Mawar, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta itu, lanjut Alaal, ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, saat digeledah warga, orang mabuk ini menyimpan sejumlah sajam.
"Jadi kami sangkakan lantaran pelaku berinisial D (31) ini membawa senjata tajam. Memang ada dua orang lain yang menemani dia, tapi sudah meninggalkan pelaku," jelasnya.
Disinggung apa motif orang tersebut menantang warga dan membawa sajam, Alaal menjelaskan, pelaku datang ke lokasi untuk mencari istrinya yang sudah lama hilang. Menurut penuturan pelaku, istrinya dibawa laki-laki lain di daerah Ponggalan itu.
"Motifnya adalah mencari istri dia yang sudah lama hilang. Jadi selama 1 bulan, pelaku ini mencari-cari istrinya, dan kata rekannya, istri D berada di Kampung Ponggalan bersama pria lain," tuturnya.
Baca Juga: Bilang Setia Itu Mahal, Via Vallen Dicurigai Bikin Status Sambil Mewek
Polsek Umbulharjo telah mengamankan dua barang bukti berupa pedang sepanjang 50 sentimeter. Selain itu, alat berupa Keling juga diamankan.
Atas tindakan pelaku, Alaal menyebut, D melanggar Pasal No 12 Tahun 1983 UU Darurat.
"Dia terancam hukuman cukup berat. Karena melanggar pasal tersebut, sanksi berupa hukuman penjara bakal mengancam selama 12 tahun. Hari ini [Selasa] kami selidiki lebih lanjut," jelas Alaal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana