SuaraJogja.id - Penghentian impor bawang putih dari China mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Di pasar tradisional wilayah Gunungkidul, harga bawang putih mengalami lonjakan cukup drastis dalam tiga hari terakhir. Para pedagang bawang putih di pasar tradisional pun mulai mengeluh penjualannya menurun.
Ngatemi (60) salah seorang pedagang di Pasar Playen Gunungkidul mengakui harga bawang putih terus mengalami kenaikan. Dalam sebulan terakhir memang ada kecenderungan mengalami kenaikan dan yang paling signifikan kenaikan yang ia rasakan adalah dalam dua hari terakhir.
Di awal bulan lalu, harga yang hanya Rp25 ribu perkilogramnya, kini melonjak menjadi Rp52 ribu perkilogramnya. Lalu untuk jenis kating tembus Rp 60 ribu.
Akibat kenaikan harga bawang putih tersebut, permintaan terhadap komoditas ini memang mengalami penurunan.
Baca Juga: 5 ASN dan Anggota TNI Dipanggil Bawaslu Terkait Pilkada Gunungkidul
"Kalau biasanya yang beli itu 1 kilo kini hanya setengah kilogram,"ujarnya, Rabu (5/2/2020).
Akibat turunnya daya beli masyarakat terhadap komoditi bawang putih, membuat stok yang dimilikinya lama habis dan terancam membusuk.
Ngatemi menyebut bawang putih yang beredar di Gunungkidul sejatinya adalah impor dari China. Sebab, sepanjang ia tahu tidak ada petani yang berhasil membudidayakan bawang putih lokal. Di samping memang bawang putih impir jauh lebih disukai oleh pembeli karena ukurannya yang lebih besar ketimbang lokal.
"Lebih laku bawang putih China daripada lokal," ungkapnya
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih sudah memprediksi jika dihentikannya impor bawang putih dari China akan memicu kenaikan harga komoditas ini. Sebab, hampir semua bawang putih yang beredar di pasar tradisional di Gunungkidul merupakan bawang putih impor.
Baca Juga: Polda DIY Tahan 2 Penambang Ilegal di Kawasan Rawan Longsor Gunungkidul
"Sebagian besar bawang putih itu impor dari China,"tuturnya usai acara peresmian Pasar Playen Gunungkidul.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Banyak Spekulan Nakal, Harga Bawang Putih Jauh Lebih Mahal Dijual Rp 40-45 Ribu
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal