SuaraJogja.id - Tawuran antarpelajar yang terjadi di Gentan, Jalan Kaliurang KM 10, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman memunculkan fakta baru.
Sebelumnya dikabarkan, masyarakat dibuat geram dengan ulah para pelajar yang meresahkan di jalan Kaliurang KM 10, Selasa (4/2/2020) sore. Awalnya masyarakat menduga peristiwa tersebut merupakan aksi penganiyaan tanpa motif atau disebut klitih.
Peristiwa tersebut bahkan sempat viral di jagad media sosial setelah beredar video tentang penangkapan terduga pelaku klitih. Namun setelah ditelusuri peristiwa tersebut bukanlah klitih seperti yang diinformasikan, melainkan tawuran antarpelajar usai bermain futsal.
Kepala Bidang Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan tawuran antarpelajar, bukan dugaan klitih seperti yang tersebar di jejaring sosial.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku yang Sabetkan Sajam ke Driver Ojol di Sleman
"Menanggapi kabar viral yang terjadi di media sosial terkait peristiwa itu. Kepolisian meluruskan bahwa ini tawuran antarpelajar. Setelah diselidiki, mereka memang sudah janjian untuk melakukan pertandingan futsal melalui pesan WhatsApp (WA)," terang Yuli saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Ngaglik, Rabu (5/2/2020).
Yuli melanjutkan bahwa kedua kelompok pelajar membuat sebuah kesepakatan dalam pertandingan tersebut. Mereka bertaruh untuk membayar sejumlah uang jika salah satu kelompok kalah dalam pertandingan.
"Mereka juga membuat perjanjian seperti ini, siapa yang kalah harus membayar Rp150 ribu dan membayar sewa lapangan futsal sebesar Rp70 ribu. Pertandingan selesai dan mereka bubar," terangnya.
Setelah permainan selesai mereka memang membubarkan diri. Namun saat di luar lokasi futsal ada beberapa orang yang sengaja mencoba menyerang kelompok pelajar yang menang.
"Di tengah jalan ada gesekan yang terjadi oleh beberapa orang, yakni sekolah yang kalah menyabet anggota sekolah yang menang dengan senjata besi modifikasi. Namun tidak kena, akhirnya mereka bergeser ke selatan dan di kawasan Pasar Gentan terjadi aksi tawuran hingga lempar-lemparan batu, nah setelah digeledah mereka ternyata membawa sebuah clurit juga," terangnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Daftar Lokasi Rawan Klitih di Sleman, Benarkah?
Polsek Ngaglik yang mendapat laporan terkait kejadian tawuran tersebut segera melakukan tindakan. Dari hasil penelusuran, jajaran kepolisian berhasil mengamankan para pelajar berinisial LTN (14), RA (15), DA (14) dan NN (14). Sebelumnya terdapat lima pelajar, karena satu hanya sebagai saksi, polisi hanya menetapkan empat pelaku.
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony