SuaraJogja.id - Kasus keracunan massal yang menyebabkan ratusan karyawan Mataram Tunggal Garmen (MTG) 5 Desember 2019 lalu masih urung menemui perkembangan. Polsek Ngaglik mengaku masih terkendala lantaran urung menerima hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman.
"Sejauh ini kami belum bisa mengambil tindakan apapun terkait masalah keracunan massal itu (MTG). Karena hasil laboratorium dari Dinkes Sleman belum kami terima," terang Kapolsek Ngaglik, Kompol Ali Mas'ud kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).
Pihaknya menuturkan bahwa petugas sebelumnya telah melakukan pemeriksaan. Namun hal itu dilakukan untuk mengumpulkan data serta memeriksa saksi-saksi.
"Dulu itu memang sudah memeriksa dan menginterogasi baik dari pihak perusahaan. Tapi kami belum bisa menentukan makanan mana saja yang jadi penyebabnya. Jadi menunggu hasil dari pihak yang lebih berwenang," terangnya.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku yang Sabetkan Sajam ke Driver Ojol di Sleman
Kendati demikian polisi mengungkapkan memang ada tiga penyedia makanan katering di MTG. Pihaknya juga telah meminta keterangan kepada tiga katering itu.
"Sudah kami mintai keterangan, namun untuk menetapkan tersangka atau tidak, kami belum bisa. Menunggu hasil terlebih dahulu dari Dinkes," kata Ali.
Disinggung apakah bakal mendapat hukuman bagi katering yang terbukti melakukan pelanggaran, Ali menyatakan hal itu bisa dilakukan usai hasil laboratorium diterima.
"Ya nanti akan melihat dulu dari hasil lab. Ada UU tentang Kesehatan yang mengatur. Namun kami belum mengarah ke sana," tambah Ali.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman, Dinkes Sleman, Gunanto membeberkan hingga kini hasil audit belum selesai.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Daftar Lokasi Rawan Klitih di Sleman, Benarkah?
"Audit kemarin kami tunda, hasilnya belum kami umumkan. Tapi dugaan sementara memang ada pada unsur menu makanannya, yakni pada ikan tongkol," terang dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip