SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman belum bisa memastikan penyebab ratusan karyawan PT Mataram Tunggal Garmen (MTG) keracunan massal. Pihaknya mengaku masih melakukan observasi terhadap 1.800 pegawai yang mengonsumsi katering yang disediakan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Sleman, Novita Krisnaini menerangkan hingga saat ini pihaknya masih melakukan investigasi.
"Hingga kini Penyelidikan Epidemiologi (penularan penyakit) masih kami lakukan. Jadi ada 1.800 pegawai yang harus kami tanyakan untuk disinkronkan dengan uji lab kami. Dinkes tidak bisa serta merta menyebut bahwa salah satu makanan yang menjadi penyebabnya. Jadi ada tahapan sendiri untuk menentukan mana yang jadi penyebab karyawan keracunan," terang Novita pada SuaraJogja.id, Jumat (13/12/2019).
Novita menambahkan untuk mengetahui makanan mana yang jadi penyebab keracunan, tak hanya menguji sampel makanan saja. Identifikasi terhadap karyawan juga harus dilakukan karena mereka yang langsung mengonsumsi katering.
Baca Juga: Jelang Pilkada, KPU Sleman: Jangan Terpengaruh Iming-Iming Money Politics
"Jadi kami harus menanyakan satu-satu terhadap karyawan yang kontak langsung dengan makanan. Nantinya baru di kroscek dengan hasil uji lab," katanya.
Menurut Novita mewawancarai ribuan karyawan garmen itu perlu dilakukan agar memaksimalkan hasil penyelidikan epidemiologi.
"Jika tidak semua kami tanyakan, hasil uji labnya tidak maksimal. Sehingga nantinya menjadi rancu karena makanan itu dikonsumsi seluruh karyawan di perusahaan tersebut," kata dia.
Novita mengungkapkan butuh waktu satu bulan untuk melakukan identifikasi.
"Karena harus mewawancarai jumlah pegawai yang mencapai ribuan, hal ini menjadi kendala kami. Namun kami terus memantau dan mengawasi peredaran dan pengujian hasil tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Berlibur ke Sleman, Ini Daftar Titik Rawan Kemacetan Saat Libur Nataru
Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 105 karyawan PT Mataram Tunggal Garment (MTG) di Dusun Balong, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, mengalami keracunan pada Kamis (5/12/2019). Hal itu diduga karena karyawan menyantap makan siang dengan lauk yang disediakan pihak katering. Ratusan karyawan dilarikan ke RS Panti Nugroho, Sleman untuk mendapat pertolongan pertama.
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya