SuaraJogja.id - Mengantisipasi bencana alam di musim penghujan tahun ini, ratusan personel Polres Sleman menggelar upacara kesiapan penanggulangan bencana di Mapolres Sleman, Jumat (13/12/2019).
Waka Polres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengajak masyarakat dan polisi bersinergi menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi sepanjang akhir tahun 2019.
"Membangun sinergitas kepada masyarakat lokal ini kami lakukan. Jadi penduduk-penduduk di daerah yang memiliki organisasi seperti relawan kebencanaan dan lainnya kami komunikasikan terus dan mengajak mereka untuk bersama-sama menghadapi musim penghujan ini," jelas dia.
Akbar menerangkan, sejauh ini keaktifan warga ketika terjadi sebuah bencana alam di Sleman cukup baik. Mereka saling memberi informasi dan langsung melakukan penangan utama.
"Mereka aktif melaporkan kepada kami jika ada bencana di daerah masing-masing, sehingga segala macam alat yang kami miliki diterjunkan dan bersama-sama mengatasi bencana yang ada," jelas dia.
Pihaknya tak menampik bahwa Sleman merupakan salah satu wilayah yang cukup rawan diterpa bencana. Hujan angin deras yang terjadi beberapa waktu lalu menumbangkan banyak pohon dan mengganggu akses masyarakat.
"Kami pernah mendapatkan laporan sebelumnya dalam satu hari terdapat 50 pohon tumbang saat hujan deras. Polri sudah dibekali dengan fasilitas yang lengkap dalam mengantisipasi pohon yang mengganggu akses warga," terangnya.
Kasat Sabhara Polres Sleman AKP M Taufik Anwar menerangkan, sebanyak 19 polsek di Kabupaten Sleman telah diberi dua unit gergaji mesin. Dengan begitu, penanganan kebencanaan, terutama pohon tumbang, bisa dilakukan dengan cepat.
"Unit Sabhara di tiap polsek inilah yang paling utama. Kami juga menyokong bantuan gergaji mesin sebanyak dua buah. Dari Polres sendiri memiliki empat buah. Artinya, dari polres ikut membantu ketika terjadi bencana pohon tumbang seperti beberapa hari lalu," katanya.
Baca Juga: Nadine Chandrawinata Ceritakan Tumblernya yang Berusia 100 Tahun
Selain itu, pihaknya juga saling berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat Badan Penaggulangan Bencana Daerah ( TRC BPBD) dan juga relawan yang tersebar di sejumlah kecamatan dan desa di Sleman.
"Koordinasi saat terjadi bencana sangat penting, sehingga komunikasi-komunikasi antar lembaga dan masyarakat ini harus dijaga sinergitasnya agar dalam mengatasi sebuah bencana bisa lebih terkondisi dengan baik," jelas dia.
Sebelumnya Kabupaten Sleman menjadi wilayah yang cukup terdampak hujan deras disertai angin kencang belum lama ini. Dari data yang dihimpun BPBD Sleman, setidaknya 10 kecamatan mendapat imbas berupa banyaknya pohon tumbang serta rumah warga rusak akibat bencana tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas