Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 06 Februari 2020 | 12:35 WIB
Kepala Seksi Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan (Kasi PJU Dishub) Sleman Wahyu Estijanto - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Sejumlah peristiwa kekerasan jalanan, atau yang kini ramai disebut klitih, mendorong Pemkab Sleman untuk turun tangan, salah satunya melalui Dinas Perhubungan (Dishub).

Kepala Seksi Penerangan Jalan Umum (Kasi PJU) Dishub Sleman Wahyu Estijanto mengatakan, pada 2020 Dishub menganggarkan Rp5 miliar untuk program pembangunan PJU di 240 titik jalan se-Kabupaten Sleman, dengan total tujuh ruas jalan.

"Titik yang dipilih ini berasal dari macam-macam sumber, mulai dari musrenbang [musyawarah rencana pembangunan], yang merupakan usulan dari masyarakat, lalu ada juga usulan dari surat yang diajukan, usulan anggota dewan. Selain itu, perencanaan kami sendiri, merespons klitih yang akhir-akhir ini banyak terjadi," ungkapnya, kala ditemui pada Kamis (6/2/2020).

Titik dan ruas tersebut terbagi dalam dua paket. Paket 1 terdiri dari Depok-Watulangkah, Modinan-Karangtengah, Cokrowijayan-Kenteng, Kadisobo-Krandon, kawasan Minggir di Jogorejo-Badran Kidul, dan Sidomulyo-Trimulyo. Sementara itu, Paket 2 terdiri dari Sembego-Stan, Krikilan-Lojajar, Krapyak-Wonosari, terakhir di Danasih-Ngemplak.

Baca Juga: Nasabah Jiwasraya Mulai Resah, Janji Manis Erick Thohir Tak Jelas

"Di sana dipasang lampu PJU karena gelap, dan ada juga yang [sudah ada lampu] tapi kurang terang," ungkapnya.

Belum lama ini, Dishub juga baru saja memasang lampu PJU di tiga titik area Widuri pascakejadian klitih di sekitar tempat tersebut.

"Kalau insidental begitu, kami berupaya secepatnya. Kemarin itu, sehari setelah kejadian, kami pasang lampu," ucapnya.

Wahyu menambahkan, selain pengadaan lampu baru, pemerintah juga rutin memperbaiki lampu PJU yang rusak, baik itu karena usia maupun akibat alam, misalnya tersambar petir.

"Rerata kerusakan komponen. Kalau sekarang ini kami agenda sedang perbaikan di jalan kabupaten, ringroad ke selatan. Di sana banyak lampu PJU mati," tuturnya.

Baca Juga: Dipenjara Gara-gara Narkoba, Rio Reifan Jadi Lebih Religius

Selain di jalan kabupaten, penggantian dilakukan pula di kawasan Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi.

Dishub saat ini memilih penggunaan lampu LED untuk PJU karena lebih hemat tenaga listrik ketimbang lampu non-LED dengan watt yang lebih besar.

Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) Yogyakarta turun tangan menghadapi maraknya klitih di Jogja, dengan pawai motor ke Mapolda DIY, Senin (3/2/2020) pukul 14.00 WIB dari Taman Kuliner Condong Catur ke Mapolda DIY.

Ratusan ormas serta relawan yang tergabung dalam berbagai kelompok berkumpul di lapangan mapolda setempat untuk bertemu dengan Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar dan mendesak polisi supaya lebih serius menangani klitih.

Menyusul gerakan yang menunjukkan keresahan akan klitih dan kepedulian terhadap korban itu, #DIYdaruratklitih dan tagar klitih menjadi trending topics di Twitter hingga bertahan cukup lama.

Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo mengaku bahwa Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah telah membentuk tim khusus untuk menangani serta mencegah terulangnya penganiyaan yang dialami Enrico Kristianto (40), seorang driver ojol yang disabet senjata tajam oleh orang tak dikenal di Jalan Kabupaten, Gamping, Sleman, Sabtu (1/2/2020) dini hari ketika mengantar penumpang.

Rudy membeberkan sementara ini, pihaknya telah memfokuskan petugas untuk beroperasi di lokasi yang rawan tindak kejahatan.

"Terutama lokasi jalan sepi yang jarang dilalui kendaraan serta jalan yang minim penerangan. Melihat kejadian yang sebelumnya terjadi di Jalan Kabupaten, petugas juga akan memantau lokasi tersebut yang rawan tindak kejahatan jalanan," kata Rudy, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/2/2020).

Kontributor : Uli Febriarni

Load More