Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 06 Februari 2020 | 14:13 WIB
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Solo Wijayanto - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Gambar desain tol Yogyakarta-Solo mulai memasuki tahap penyempurnaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Solo Wijayanto mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan perbaikan dan penyempurnaan trase kaitan dengan jalur yang ada di area Monjali.

"Yang tadinya desain elevated [melayang], menjadi at grade [rata tanah]," ujarnya, usai sosialisasi tol di Balai Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Kamis (6/2/2020).

Desain tol memerlukan bagian yang dibuat secara at grade, mengingat di jalur tersebut ada simpang empat Kentungan.

Baca Juga: Mengeluh Demam Sepulang dari China, Mahasiswi Diisolasi di RSUD Bantul

Menurut lelaki yang kerap disapa Totok ini, pembangunan tol di Yogyakarta tetap perlu memperhitungkan asas keindahan. Pasalnya, tol ini tidak hanya digunakan setahun atau dua tahun, melainkan puluhan tahun.

Alasan lainnya, pembangunan tol di Yogyakarta mempertimbangkan kaidah teknis khusus, misalnya tidak boleh menabrak situs, tidak boleh menabrak candi, dan ada garis imajiner.

"Sehingga jalan tol ini bukan hanya jalur transportasi semata, melainkan juga ada estetika," ujarnya.

Ia mengatakan, panjang at grade jalur dari Kentungan ke arah barat total memiliki panjang 1,5 hingga 1,8 kilometer.

"Untuk gambarnya, silakan tanya PUPR dan Dispetarung [Dinas Pertanahan dan Tata Ruang] DIY. Untuk jalur Kentungan-Monjali ini biar pusat yang beri rilis, tapi bocoran totalnya itu dan estetika lebih dibagusin lagi. Pembahasan sudah final, hari ini sudah final," ujarnya.

Baca Juga: Startup Berbasis Blockchain Indodax Resmi Terdaftar di Bappebti

Kontributor : Uli Febriarni

Load More