SuaraJogja.id - HS (20) mahasiswi yang baru saja dipulangkan dari China ketika tengah ikut program beasiswa di Guangzhou sempat diisolasi selama 2 hari di ruang Isolasi Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul karena mengeluh demam setelah sehari baru saja tiba dari China. HS masuk ruang isolasi tanggal 4 Februari 2020 dan mendapatkan berbagai observasi dari pihak rumah sakit.
Setelah dua hari diobservasi oleh tim dokter, tim dokter menyatakan jika HS hanyalah demam biasa dan tidak mengarah ke pnemonia atau corona seperti yang dikhawatirkan. Sehingga HS sudah diperkenankan untuk pulang dan melakukan rawat jalan.
"Itu prinsip kehati-hatian saja. Mengingat yang bersangkutan baru saja tiba dari negara endemik coronavirus,"ujar Dokter Spesialis Paru RSUD Panembahan Senopati, dr Yuni Iswati Raharjani, Kamis (6/2/2020).
Yuni menuturkan, sampai saat ini pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Status tersebut akan dicabut sampai dengan pasien dinyatakan bebas dari dugaan pnemonia atau bahkan corona.
Baca Juga: Mengeluh Demam Sepulang dari China, Mahasiswi Diisolasi di RSUD Bantul
Karena sesuai panduan dari Kementrian Kesehatan, pasien terduga baru dinyatakan bebas dalam pemantauan kira-kira 14 Hari dari orang tersebut tiba di Indonesia. Satus ODP mulai disandang HS sejak tanggal 1 Februari 2020.
"Itu menurut panduan dari Kementrian kesehatan. 14 hari ODP," terangnya.
Dalam panduan dari Kementerian Kesehatan status orang yang ODP diperkenankan untuk rawat jalan tetapi masih dalam pantauan dari Dinas Kesehatan setempat. Petugas setempatlah yang memiliki kewajiban untuk melakukan pemantauan.
Dan dalam kejadian ini Dinas Kesehatan hanya melakukan pemantauan saja tidak memerlukan visiting ke ke rumah tinggal dari ODP tersebut. Hal ini dilakukan karena memegang prinsip kehati-hatian semata bukan karena ada indikasi yang bersangkutan menderita coronavirus atau corona seperti yang ditakutkan selama ini.
"Karena semua warga yang baru saja pulang dari China memang prosedurnya harus diperiksa dan dipantau terlebih dahulu selama 14 hari," terangnya.
Baca Juga: Suharsono Ikut Penjaringan Calon Bupati dari Partai Golkar Bantul
pihaknya juga melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien tersebut. Di mana untuk pasien dalam ODP memang diharapkan untuk tetap diisolasi di dalam rumah alias tidak boleh beraktivitas di luar rumah.
Berita Terkait
-
Badai PHK Mengintai: 1,2 Juta Pekerja RI di Ujung Tanduk Perang Tarif AS-China!
-
China Jual Makanan yang Terbuat dari Kotoran Gajah, Harganya Rp 9,1 Juta
-
5 Rekomendasi Serial Sabrina Zhuang yang Wajib Ditonton Penggemar C-Drama
-
Harga Kelapa Bulat Mahal, Mendag: Banyak yang Ekspor!
-
Jerit Pelaku UMKM China Imbas Tarif Trump: Kami Kewalahan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi