SuaraJogja.id - AS (23), perempuan asal Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, nekat menggugurkan kandungannya yang berusia 6 bulan. Akibat aksi nekatnya tersebut, kini ia harus merasakan dinginnya lantai ruang tahanan Mapolres Gunungkidul.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Anak Agung Putra Dwipayana menuturkan, aksi menggugurkan kandungan tersebut terungkap dari penemuan bungkusan plastik yang sudah dikerubuti lalat di SPBU Duwet, Wonosari, Gunungkidul. Pada Jumat (31/1/2020) lalu sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan sebuah bungkusan plastik di SPBU Duwet.
"Di dalam plastik berwarna hitam terdapat kain sprei bermotif hijau, kuning, dan pink dengan bercak darah. Juga ada satu bungkus obat Cytotec dalam kondisi habis," ujar Anak Agung kala konferensi pers, Selasa (11/2/2020), di halaman Mapolres Gunungkidul.
Pengunjung SPBU yang merasa curiga, kata Anak Agung, lantas menceritakan penemuannya kepada karyawan SPBU. Karyawan SPBU pun mengecek dan langsung melaporkan ke Polsek Wonosari. Berdasarkan hasil pengembangan di lapangan, diperoleh informasi bahwa pelaku dan rekannya sempat mendekat ke SPBU, kemungkinan hendak mengambil bungkusan tersebut.
Namun, karena kondisi SPBU sudah ramai, keduanya pun balik kanan menuju ke kediaman pelaku di Tepus. Keduanya langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tepus dan mengatakan bahwa bungkusan plastik hitam tersebut adalah milik AS.
"Petugas di Mapolsek Tepus memperkenankan yang bersangkutan pulang ke rumah," tambah Anak Agung.
Karena kondisinya terus menurun, oleh pihak keluarga, pelaku sempat dibawa ke sebuah klinik dan dirawat kurang lebih selama dua hari. Setelah itu, aparat kepolisian melakukan pengamanan terhadap AS karena patut diduga yang bersangkutan merupakan pelaku dari kegiatan aborsi.
Dari keterangan pelaku, aborsi bayi yang dikandungnya tersebut dilakukan di Gejayan, tempat kontrakannya selama ini. Saat itu, sebelum berangkat kerja, pelaku mengonsumsi Cycotex, obat yang sebenarnya untuk mencegah tukak lambung. Namun, berdasarkan keterangan dokter, obat itu juga bisa menghentikan kehamilan.
"Obat tersebut harus dengan resep dokter dan yang bersangkutan belinya secara online dengan sistem putus," tambahnya.
Baca Juga: Indro Warkop Kenang Momen Terakhir Bersama Istri
Meskipun mengonsumsi obat di rumahnya, tetapi selama bekerja, yang bersangkutan tidak merasakan sakit. Barulah ketika pulang ke kontrakan, bayi dalam kandungan tersebut keluar tanpa bantuan orang lain. Karena panik, pelaku langsung membungkusnya dengan kain sprei.
Pelaku lantas bermaksud pulang ke Tepus. Namun, sebelum sampai ke Tepus, pelaku bersama teman lelakinya mampir ke SPBU Duwet untuk mengisi bensin. Bungkusan plastik tersebut lalu diletakkan di dekat SPBU agar tidak mencurigakan. Namun, justru keduanya lupa mengambilnya lagi selepas isi bensin.
"Sore hari mereka baru ingat dan mau mengambilnya. Namun karena banyak orang, mereka balik kanan,"ujarnya.
Berdasarkan keterangan pelaku, untuk mendapatkan 1 sachet pil Cycotex, ia harus membayar Rp1,5 juta, dan uang tersebut didapat dari orang tuanya dengan alasan untuk memperbaiki sepeda motor. Pelaku mengaku nekat menggugurkan kandungan karena orang tua tidak merestui hubungannya dengan sang pacar.
"Saat ini pelaku sudah diamankan ke Mapolres Gunungkidul, sementara temannya hanya berstatus saksi," katanya.
Pelaku akan dikenakan pasal 194 undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp1 miliar atau pasal 346 KUHP tentang dengan sengaja menggugurkan kandungan atau aborsi dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
-
Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang