Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 15 Februari 2020 | 18:53 WIB
Kondisi rumah Dulmanan yang rusak akibat talut ambrol di Dusun Keji, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Sabtu (15/2/2020). - (Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara)

SuaraJogja.id - Akibat hujan disertai angin kencang pada Jumat (14/2/2020) sore, sekeluarga di Kulon Progo harus rela, rumah yang baru lima bulan mereka huni rusak tertimpa talut ambrol. Peristiwa ini terjadi di Dusun Keji, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap.

Rumah yang baru dihuni sejak lima bulan terakhir oleh empat anggota keluarga itu rusak parah di bagian tembok. Dua ruangan yang difungsikan sebagai kamar tidur juga hancur berantakan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Dulmanan sang pemilik rumah mengatakan, ambrolnya talut yang berada persis di barat rumahnya itu terjadi sesaat setelah hujan mulai reda sekitar pukul 15.30 WIB.

Tanpa disertai tanda-tanda apa pun, talut setinggi lima meter itu mendadak runtuh dan menimpa tembok rumahnya. Dulmanan, istri, dan kedua anaknya lantas berlari menyelamatkan diri melihat kejadian tersebut.

Baca Juga: Elektabilitasnya di Kediri Jeblok, Anak Pramono: Kan Belum Kampanye

"Yang rusak banyak, dipan, kursi, TV beserta raknya, sama tembok jebol," ujar Dulmanan ditemui HarianJogja.com di lokasi, Sabtu (15/2/2020) pagi.

Kejadian tersebut mendapat perhatian sejumlah pihak. Pada Sabtu pagi, unsur Pemerintah Kalurahan Hargotirto hingga jajaran Polres Kulon Progo serta Brimob dan Kodim 0731 melakukan pembersihan di lokasi ambrolnya talut dan rumah Dulmanan.

"Hari ini kita terjunkan personel sejumlah 50 orang, terdiri dari jajaran Kodim 10, Brimob 10, serta Polres dan Polsek 30 personel untuk pembersihan, targetnya hari ini selesai," ujar PLH Wakapolres Kulon Progo Kompol Sudarmawan.

Sementara itu, Lurah Hargotirto Subarno mengatakan, pihaknya akan segera berembuk dengan Dukuh Keji dan pemilik rumah terkait pemindahan lokasi rumah tersebut, mengingat Dulmanan juga memiliki tanah lain di Dusun Keji yang bisa menjadi lokasi didirikannya rumah baru.

"Nanti kita akan usahakan untuk mengajukan program bedah rumah di lokasi yang baru seandainya nanti memungkinkan, sebab untuk lokasi yang sekarang memang sangat rawan, yang mana sebelah timur rumah adalah sungai dan sebelah barat langsung talut sehingga rawan terjadi peristiwa serupa," ungkap Subarno.

Baca Juga: WNI dari Wuhan di Natuna Resmi Dipulangkan

Load More