SuaraJogja.id - Sejumlah korban pohon tumbang di Jalan Wates KM 4, Gamping, Sleman mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Jumat (21/2/2020). Bantuan diberikan kepada empat korban yang saat ini masih menjalani perawatan dan juga almarhum bayi pasangan Endi Yogananta (26) dan Israni Silvia Sujarman (25).
Penyaluran bantuan kepada korban langsung dilakukan Bupati Sleman Sri Purnomo. Sebanyak tiga korban mendapat bantuan langsung di Kantor Bupati Sleman, sementara satu korban atas nama Israni Silvia Sujarman, yang juga ibu dari bayi yang meninggal, diberi bantuan di Rumah Sakit JIH, Sleman.
"Bantuan ini sebagai upaya kami untuk meringankan beban para korban musibah. Kami secara solidaritas [dari Pemkab Sleman] mengumpulkan biaya, dari BPBD kami keluarkan, Dinas Sosial kami keluarkan, Bank Sleman juga menyalurkan, PDAM juga mengeluarkan, dan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sleman juga ikut mengeluarkan," kata Sri Purnomo saat ditemui di RS JIH, Jumat.
Sri Purnomo menjelaskan bahwa total bantuan yang sudah dikeluarkan untuk para korban sejumlah Rp73,2 juta. Pihaknya tak menampik, jumlah tersebut belum seluruhnya mampu melunasi biaya perawatan korban.
Baca Juga: Mahfud MD: Pengusutan Kasus Jiwasraya Tidak Boleh Diganggu Keluhan Orang
"Artinya kami berupaya meringankan persoalan para korban, kami tidak bisa menyelesaikan secara mandiri dan harapannya korban bisa segera sembuh dan ada bantuan lain," jelas dia.
Empat korban yang mendapat bantuan di antaranya Viky Septian Hidayat, Naufal Azka Fabregas, Erwin Kurniawan, serta Israni Silvia Sujarman beserta bayinya yang sudah meninggal.
Nama terakhir merupakan korban pohon tumbang yang cukup parah. Silvi, yang tengah mengandung bayi delapan bulan, harus kehilangan putra pertamanya setelah mengalami patah tulang pinggul, kemaluan, dan tulang duduk bagian kiri.
Suami Silvi, Endi Yogananta, yang ditemui saat kunjungan Bupati Sleman ke RS JIH, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah.
"Sebelumnya saya berterima kasih dengan perhatian Pemkab Sleman yang memberi bantuan kepada kami. Namun, memang bantuan ini belum cukup untuk meng-cover biaya kami selama perawatan ke depan. Artinya, masih ada beban-beban lain yang akan saya tanggung setelah perawatan selesai," kata dia.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jadi Penyelenggara International Social Security Association
Endi mengaku, pihaknya meminta jaminan yang sesuai untuk dirinya dan keluarga. Pasalnya, menurut pria 26 tahun ini, kejadian yang menimpa dirinya adalah tanggung jawab dari pemerintah.
Berita Terkait
-
Pohon Tumbang Timpa Pengendara di Depan Kodam Makassar, 2 Korban Terluka
-
Pohon Beringin Tumbang di Alun-Alun Pemalang Saat Salat Ied, Dua Orang Meninggal Dunia
-
Kronologi Pohon Tumbang di Pemalang Saat Salat Id: 2 Tewas, 17 Terluka
-
Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang Tumbang Timpa Jemaah Salat Ied: Dua Meninggal, 17 Luka-luka
-
Monkey Forest Ubud Ditutup Sementara Usai 2 Turis Asing Tewas Tertimpa Pohon
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan