SuaraJogja.id - Ka Kwarda Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi menyatakan duka cita dan kesedihan mendalam atas bencana laka susur Sungai Sempor yang menimpa ratusan siswa/i SMP 1 Turi Sleman.
Dalam jumpa pers di SMPN 1 Turi, Mangkubumi menyebut, sebetulnya Kwarda telah meminta para pembina di setiap gugus depan, apabila mengadakan kegiatan di luar sekolah, mereka harus memberi informasi kepada kepala sekolah agar kegiatan sekolah dan kepramukaan yang berbasis pada sekolah, sehingga seluruh pihak terkait bisa saling mengetahui.
"Kejadian SMPN 1 Turi ini moga yang terakhir, dan penanda kegiatan kepramukaan tidak terintegrasi dan tidak terkoordinasi dengan sekolah," kata dia dalam jumpa pers, Sabtu (22/2/2020).
Ia menambahkan, akan meninjau kembali kegiatan gugus depan (Gudep). Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan Gudep juga merupakan kegiatan sekolah, sehingga kegiatan di dalam dan luar sekolah harus diketahui sekolah.
Baca Juga: Update Virus Corona Covid-19: 2.360 Orang Meninggal, 77.816 Terinfeksi
"Tanggung jawab ada di Gudep itu sendiri. Sesegera mungkin kami akan undang pimpinan dan pelatih, dan akan memberi edukasi kebencanaan, pencegah kebencanaan, maupun hal yang terkait seperti ini agar pembina lebih berhati-hati dalam memilih kegiatan untuk outdoor. Sebelum berkegiatan harus ketahui plus minus dan risiko yang ada," ungkapnya.
Ia juga mengkritisi kondisi keberadaan pembina pramuka dalam kegiatan susur sungai yang diselenggarakan oleh Gudep SMPN 1 Turi.
"Ini pendamping hanya 7, padahal pesertanya ada 200 lebih, sehingga tidak dapat optimal dalam mengurangi risiko apa pun itu yang akan terjadi," kata dia.
Menurut GKR Mangkubumi, seluruh pendamping telah memiliki sertifikasi keterampilan. Namun, semua terkait pembina masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Ia memastikan, ada sanksi yang dikeluarkan oleh dewan kehormatan Pramuka. Semua hasil pemeriksaan kepolisian akan masuk ke Pramuka dan menindaklanjuti.
Baca Juga: Kemnaker Persilakan Berbagai Pihak Beri Masukan Konstruktif pada Pemerintah
"Ini mungkin agenda rutin, tapi kali ini para pendamping lupa bahwa ini musim hujan yang agak lebat. Dan lagi, ini agak terlewat, kegiatan besar/kecil harus koordinasi dengan kepala sekolah," ucapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan