SuaraJogja.id - Pencarian dan penemuan siswa SMPN 1 Turi yang jadi korban laka air susur sungai sempor resmi dihentikan, Minggu (23/2/2020). Sebanyak 239 siswa dinyatakan selamat, sedangkan sepuluh siswa lainnya ditemukan meninggal dunia.
Selain dilakukan penyusuran dengan cara manual tenaga manusia, proses pencarian korban yang tersebar di lebih dari 25 km aliran sungai Sempor, tim SAR gabungan juga mengandalkan teknologi canggih alat deteksi bawah air, sonar.
Seorang relawan SAR dari BPBD Kabupaten Bantul, Wiwin Effendy menjelaskan teknologi itu, kepada SuaraJogja.id, Minggu (23/2/2020). Alat itu, dibuat oleh timnya bersama tim di luar BPBD.
Lelaki yang tergerak untuk menjadi relawan SAR sejak hari kedua kejadian itu, berencana akan kembali ke Turi pada Minggu pagi. Namun, rencana itu urung dilakukan karena ia mendapat kabar bahwa korban telah ditemukan oleh rekan-rekan di lapangan.
"Saya sudah kembali ke Bantul, semalam," ujarnya saat dihubungi lewat sambungan percakapan via WhatsApp.
Kala ditanya perihal kapal mungil yang nampak dalam proses pencarian korban, ia menyebutnya dengan kapal scaning sonar.
Si kecil berkelir hijau pupus itu, berfungsi untuk scan (memindai) obyek yang berada di kedalaman air. Sekaligus memetakan dasar sungai. Tujuannya, ada keluaran data pindai, yang selanjutnya bisa digunakan untuk pengambilan keputusan operasi. Sehingga proses pencarian menjadi efisien waktu dan tenaga.
"Jadi, apabila ada obyek yang terdeteksi di atas permukaan dasar sungai, bisa menjadi titik duga. Tim selam bisa diterjunkan. Data scanning seperti ada rongga, obstacle di bawah bisa terdeteksi. Saat penyelam diturunkan, sudah tahu posisi di dasar sungai seperti apa. Meskipun kondisi air keruh, tetap bisa terdeteksi," ungkapnya.
Lelaki yang akrab disapa Mas Pithi itu menambahkan, kapal tersebut dipasangi dua sonar. Berkat si mungil ini, keberadaan korban dapat terdekteksi. Karena hasil pindai kapal sonar, dapat termonitor dari darat.
Baca Juga: Guru PNS SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Bupati Sleman: Hormati Proses Hukumnya
"Kemarin kami scaning di 4 DAM. Yang tahu namanya hanya DAM Lengkong dan Balong, kalau dua lainnya saya tidak tahu namanya," ujarnya.
Pithi menambahkan, bukan hanya melibatkan alat kapal sonar. Ia juga mengajak 12 rekan microdrone turut serta dalam aksi kemanusiaan itu.
"Kalau Jumat (21/2/2020) kala awal kejadian, sangat tidak mungkin alat kami turunkan. Karena debit arus sangat kencang, settingan kapal tidak di arus deras," paparnya.
Pithi mengaku turut menjadi tim SAR setelah ada permintaan support dari BPBD Sleman yang masuk. Namun, ia menyatakan memang sudah memiliki niatan bersama tim untuk menuju ke Sleman turut melakukan pencarian korban.
Di lokasi bertugas, Pithi juga bersyukur bukan hanya bisa turut berpartisipasi, melainkan dipertemukan kembali dengan rekan SAR dari luar DIY yang sempat menjadi rekan satu operasi misi kemanusiaan di masa sebelumnya.
"Anane seneng, bisa bisa bersama dalam satu operasi misi kemanusiaan," ucapnya.
Berita Terkait
-
Dua Tahun Tak Ketemu, Prasetyo Dapati Zahra Jadi Korban Susur Sungai Sempor
-
10 Siswa SMPN 1 Turi yang Meninggal Saat Susur Sungai Sempor
-
Detik-detik Penemuan Korban Terakhir Siswa SMPN 1 Turi
-
Guru PNS SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Bupati Sleman: Hormati Proses Hukumnya
-
Ini Kesulitan Tim SAR Temukan Korban Terakhir Siswa SMPN 1 Turi yang Hanyut
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!