Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 25 Februari 2020 | 19:30 WIB
Dua warga Turi, Kodir (ketiga dari kiri) dan Sudiro (kedua dari kanan) mendapat penghargaan dari Kemensos atas aksi heroiknya membantu siswa SMPN 1 Turi yang sempat hanyut saat susur sungai Sempor, Jumat pekan lalu. Penghargaan diberikan di markas Tagana, Sleman, Selasa (25/2/2020). [SuaraJogja.id / Mutiara Rizka M]

SuaraJogja.id - Dua warga Turi ikut mencuri perhatian saat tragedi susur sungai Sempor yang dialami siswa SMPN 1 Turi. Tak tanggung-tanggung, penghargaan datang dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI.

Kedua warga tersebut adalah Ahmad Hidayat alias Sudiro (Mbah Rois) dan Sudarwanto alias Kodir. Keduanya merupakan warga Donokerto, Turi, Sleman, yang juga ikut menyelamatkan puluhan siswa SMPN 1 Turi yang terjebak arus deras saat susur sungai di Kali Sempor, Donokerto, Jumat (21/2/2020).

Aksi heroik mereka berdua dalam menolong para siswa yang hanyut memang patut diapresiasi, terlebih mereka juga mempertaruhkan nyawa mereka untuk menolong para korban. 

Kisah keduanya juga sampai ke telinga Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Rachmat Koesnadi.

Baca Juga: Banjir Jakarta Bikin Pelaku Bisnis Merugi, INDEF: Sektor Retail Terpukul

Rachmat memaparkan, Menteri Sosial Juliari Batubara sendiri memerintahkan jajarannya untuk memberikan penghargaan kepada kedua penolong siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman.

"Pak Kodir ini karena menginspirasi kita semua dalam memberi pertolongan atau rescue yang cepat. Sehingga Kemensos perlu memberikan apresiasi." Tutur Rachmat saat ditemui usai memberikan penghargaan Selasa (25/2/2020). 

Kodir menyampaikan, saat peristiwa terjadi Ia sedang berniat untuk memancing di Sungai Sempor. Kemudian ia mendengar suara minta tolong, dan segera membantu siswa yang berada di dalam sungai.

"Sebelum ke sungai sudah ada anak-anak yang teriak. Mereka hanyut ke sungai." Terang Kodir menceritakan proses evakuasi. 

Sementara Sudiro sendiri memaparkan dirinya sedang membersihkan makam. Ia segera berlari menuju lokasi kejadian setelah diberitahu anaknya perihal adanya siswa yang hanyut di sungai.

Baca Juga: Mahfud Sebut Money Politic Pindah ke Bos Parpol, Begini Respons NasDem

Keduanya salingnmembantu menyelamatkan para siswa. Dengan menggunakan tangga bambu, Kodir dan Sudiro berhasil membawa para siswa naik dari tebing berketinggian 5m. 

"Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan Pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih banyak. Terima kasih banyak, Pak," pungkas Rachmat.

Sudiro sendiri mengaku berat menerima penghargaan tersebut. Menurutnya, ia tak hanya berdua saat menolong para siswa. Ada banyak warga yang juga ikut serta dalam aksi tersebut.

"Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini." Kata Sudiro sambil kembali menunjuk Kodir.

Sudiro juga mengungkapkan, uang yang diperolehnya tersebut akan ia bagikan dan sebagian akan ia sumbangkan untuk membangun masjid.

Satu suara dengan Sudiro, Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan tersebut. Ia mengaku menolong siswa yang hanyut murni karena rasa kemanusiaan.

Load More