"Di tempat bidan cuma sebentar lantas dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati," ujarnya.
Di RSUD Panembahan Senopati, perlahan-lahan kondisi korban terus mengalami penurunan. Korban sempat membaik sekitar pukul jam 24.00 WIB, tetapi kondisinya kembali drop, sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk mengirimnya ke Rumah Sakit Panti Rapih, yang dianggap lebih memadai.
Sesampainya di Rumah Sakit Panti Rapih sekitar pukul 01.00 WIB, korban sudah dalam keadaan koma dan kondisinya terus menurun. Usai mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit, nyawa korban tak juga berhasil diselamatkan.
"Heri meninggal sekitar pukul 3.35 WIB," ungkap Sugeng.
Baca Juga: Idris Maju Lagi Jadi Wali Kota Depok, Akademisi UI: Sudah Cukup Lah
Pelaku mantan anggota Satpol PP
Usai memukul korban, pelaku sendiri langsung kabur ke kebun tebu yang berada di seberang sungai di Pulokadang. Namun polisi bersama-sama warga berhasil menangkapnya. Bahkan, warga yang geram sempat menghakimi pelaku pemukulan tersebut sebelum akhirnya ia diboyong ke Mapolsek Jetis.
Pada Sabtu siang, kepolisian memanggil petugas Puskesmas I Jetis untuk melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan pelaku. Benar saja, berdasarkan pemeriksaan sementara oleh petugas dan keterangan dari kerabat pelaku, pelaku memanglah ODGJ.
"Pelaku itu ODGJ. Ada surat keterangannya dari rumah sakit jiwa," tutur Bhabinkamtibmas Desa Sumberagung Brigadir Amat Rifa'i di Mapolsek Jetis, Sabtu.
Rifa'i menyebutkan, pelaku adalah AS (40), warga Pedukuhan Gatak, Sumberagung. Menurut keterangan dari kerabatnya, AS adalah ODGJ kambuhan. Pelaku sudah dua tahun ini menggelandang tak kembali ke rumah saudaranya di Gatak.
Baca Juga: Keguguran, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Langsung 'Tancap Gas' Lagi
Keluarga pelaku sendiri, yaitu kakak dan adiknya, saat ini tinggal di Bogor, Jawa Barat. Pelaku Sebenarnya memang bukan warga Gatak dan tidak diterima di sana karena perangainya yang buruk sering kambuh dan dianggap membahayakan warga setempat.
Berita Terkait
-
Viral Takjil Super Jumbo Youtuber Bobon Santoso Berakhir Jadi Tempat Renang ODGJ
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Disebut ODGJ Gegara Cabut Pagar Laut, Said Didu: Saya Sakit Hati Sama...
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja