Usai memukul korban, pelaku sendiri langsung kabur ke kebun tebu yang berada di seberang sungai di Pulokadang. Namun polisi bersama-sama warga berhasil menangkapnya. Bahkan, warga yang geram sempat menghakimi pelaku pemukulan tersebut sebelum akhirnya ia diboyong ke Mapolsek Jetis.
Pada Sabtu siang, kepolisian memanggil petugas Puskesmas I Jetis untuk melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan pelaku. Benar saja, berdasarkan pemeriksaan sementara oleh petugas dan keterangan dari kerabat pelaku, pelaku memanglah ODGJ.
"Pelaku itu ODGJ. Ada surat keterangannya dari rumah sakit jiwa," tutur Bhabinkamtibmas Desa Sumberagung Brigadir Amat Rifa'i di Mapolsek Jetis, Sabtu.
Rifa'i menyebutkan, pelaku adalah AS (40), warga Pedukuhan Gatak, Sumberagung. Menurut keterangan dari kerabatnya, AS adalah ODGJ kambuhan. Pelaku sudah dua tahun ini menggelandang tak kembali ke rumah saudaranya di Gatak.
Keluarga pelaku sendiri, yaitu kakak dan adiknya, saat ini tinggal di Bogor, Jawa Barat. Pelaku Sebenarnya memang bukan warga Gatak dan tidak diterima di sana karena perangainya yang buruk sering kambuh dan dianggap membahayakan warga setempat.
"Sabtu ini kami memutuskan untuk mengirimnya ke RSJ Pakem untuk diperiksa sebelum kasusnya berlanjut," tambah Rifa'i.
Ia menambahkan, ketika diperiksa pun, kejiwaan pelaku memang seperti goyah. Bahkan, ketika pihak kepolisian memeriksanya dengan memberikan berbagai pertanyaan, AS langsung naik pitam. Namun, ketika petugas Puskesmas yang berjenis kelamin perempuan memeriksanya, dengan lancar pelaku bisa menjawabnya.
"Tetapi kalau kebanyakan pertanyaan langsung marah. Kadang nyambung kadang tidak," ungkapnya.
Salah seorang kerabat pelaku yang mendampingi ke RSJ, yang tak bersedia disebutkan namanya, mengatakan, pelaku memang mengalami gangguan jiwa. Keluarganya yang berada di Bogor sudah menyerah dan tidak bisa merawatnya kembali.
Baca Juga: Idris Maju Lagi Jadi Wali Kota Depok, Akademisi UI: Sudah Cukup Lah
"Kami itu pernah mengirimnya ke Bogor, tapi katanya langsung menghilang, dan tiba-tiba dua tahun kemudian sudah sampai ke Gatak lagi," ujarnya.
Di Gatak, sudah tidak ada keluarga dengan garis keturunan langsung dari orang tua pelaku. Dirinya sendiri hanyalah sepupu jauh karena mertuanya adalah sepupu orang tua pelaku, sehingga di Gatak memang tidak ada yang merawat pelaku, dan pelaku pun memilih untuk menggelandang.
Menurut dia, badan pelaku memang cukup terawat dan bahkan cenderung kekar. Pelaku sendiri pernah menjadi sekuriti dan juga anggota Satpol PP. Pelaku mengalami gangguan jiwa konon kabarnya karena tidak berhasil naik pangkat.
"Sudah ngebet naik pangkat tetapi ternyata gagal. Ya jadi stres kayak gini," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Diduga Ceburkan Diri karena Depresi, Ngajinah Ditemukan di Sungai Glagahan
-
Jilbabnya Ditemukan di Pinggir Sungai Klisat, Ngajinah Diduga Tenggelam
-
Tak Mau Minum Obat, AB Mengamuk Sambil Bawa Sajam, Warga Panik
-
Kabupaten Bantul Kekurangan 619 Tenaga Pengajar di Kelas
-
Komisi X DPR RI Tinjau Sekolah Rusak di Bantul, 3 Kelas Perlu Direnovasi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat