SuaraJogja.id - Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul, Jumat (28/2/2020), Komisi X DPR RI meninjau bangunan yang rusak di area SMPN 1 Kasihan, Bantul. Kepala Sekolah SMP N 1 Kasihan Supratikno menyampaikan, ada tiga kelas yang membutuhkan perbaikan.
"Karena bangunan sejak tahun '73. Kami [pihak sekolah] takut ruangan kurang nyaman," kata Supratikno saat ditemui SuaraJogja.id di sekolah, Jumat.
Tiga kelas yang membutuhkan renovasi mengalami kerusakan pada bagian dinding, yang dinilai sudah tidak kokoh lagi, bagian atap kayunya sudah rapuh, serta posisi lantai terletak lebih rendah dari halaman.
Hingga saat ini, hanya ada satu ruangan yang tidak lagi digunakan karena dirasa kurang nyaman. Sementara, dua ruangan lainnya masih digunakan sebagai ruang kelas 7A dan 7D, masing-masing diisi 32 siswa.
Supratikno mengaku sudah melakukan peninjauan dengan tukang untuk memastikan kemanan ruangan yang digunakan. Sementara, satu ruangan yang tidak digunakan dinilai sudah tidak nyaman ditempati.
"Tanggapannya positif karena tadi rombongan melihat secara langsung," kata Supratikno.
Ia menjelaskan, proposal perbaikan diserahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul dan diterima dengan positif oleh rombongan Komisi X DPR RI, yang juga didampingi staf Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Sebelumnya, Supratikno mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan perbaikan. Namun, dari dinas belum ada anggaran.
"Harapan kita karena sudah dikunjungi langsung, ya lekas ada perbaikan. Supaya semuanya aman dan nyaman," kata Supratikno.
Baca Juga: Bikin Haru, Begini Sikap Istri Pertama Usai Erix Soekamti Putuskan Poligami
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul Isdarmoko menyampaikan, pihaknya selama ini selalu memperhatikan kondisi sekolah di kawasan Kabupaten Bantul. Namun, adanya keterbatasan anggaran membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul menerapkan sistem skala prioritas, sehingga belum ada anggaran yang bisa diberikan untuk melakukan renovasi di Kabupaten Bantul.
"Kalau anggaran dari kami kalau dibandingkan dengan kebutuhan kan tidak menjangkau," kata Isdarmoko saat ditemui di ruangannya.
Dengan kondisi tersebut, Isdarmoko mengaku tidak bisa mencegah jika kemudian ada sumbangan dari wali murid karena hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan.
Berita Terkait
-
Membanggakan, Drone Taxi Asli Jogja Siap Jadi Transportasi Ramah Lingkungan
-
Juarai Ajang Paralimpic Pelajar Bantul, Birul Ingin Serius Jadi Atlet
-
Alami Radang Paru-paru, Bayi di Bantul Malah Ditolak Layanan BPJS
-
Dapat Penolakan Warga Terkait Proyek TPSP, Begini Respon Lurah Canden
-
Warga Sanggrahan dan Kralas Tolak Pembangunan Penampungan Sampah di Canden
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap