SuaraJogja.id - Startup asal Bangungharjo, Sewon, Bantul Jogjakarta, Frogs Indonesia berhasil mengembangkan sebuah prototype Taxi Drone yang digadang-gadang menjadi solusi transportasi cerdas ramah lingkungan.
Chief Technology Officer (CTO) Frogs Indonesia, Dede Satria Maulana menjelaskan Taxi Drone merupakan konsep transportasi masa depan yang memanfaatkan sumber tenaga terbarukan, yakni tenaga listrik dengan sistem kontrol otomatis.
“Jadi, memang konsepnya adalah kendaraan masa depan yang cerdas dan ramah lingkungan,” kata Dede saat ditemui di kantornya, Rabu (26/2/2020).
Saat ini Taxi Drone yang diberi nama Frogs 282 ini masih berupa prototype dan masih perlu dilakukan uji kestabilan terbang. Sebelumnya Frogs 282 telah melalui uji terbang statis. Alat transportasi ini mulai dikembangkan sejak tahun 2017.
Dede menceritakan, banyaknya masalah yang dihadapai negeri ini, terutama dalam bidang transportasi menjadi ide awal pengembangan alat ini.
Selain itu, Taxi Drone sendiri sudah booming di luar negeri. Bahkan negara-negara berkembang juga sudah mulai mengembangkan alat transportasi cerdas ini.
“Kita berfikir, bahwa sebenarnya Indonesia juga bisa bersaing disitu karena kita mampu,” kata Dede.
Ia berharap, Indonesia bisa menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mampu mengembangkan Taxi Drone atau Passenger Drone ini.
Berangkat dari konsep transportasi cerdas, Dede mengatakan setidaknya Frogs 282 dapat menggantikan posisi Helikopter. Alat transportasi ini juga dinilai sesuai untuk kota padat penduduk seperti Jakarta dengan angka kemacetan yang tinggi.
Baca Juga: Model Majalah Dewasa Vitalia Shesya Tertangkap Kasus Narkoba
Dede menyebutkan, biaya produksi Frogs 282 jauh lebih murah dibandingkan harga beli helikopter. Dengan itu, diharapkan alat transportasi ini dapat terjangkau oleh semua kalangan.
Saat ini, model bisnis yang ditawarkan pun masih terbuka. Tak hanya melayani penjualan secara personal, Frogs Indonesia juga membuka kerjasama kepada penyedia jasa transportasi di Indonesia. Frogs Indonesia juga berencana untuk membuka layanan transportasi.
Hingga kini, produksi Frogs 282 masih terkendala regulasi dan sertifikasi dari pemerintah. Dede mengaku regulasi untuk kendaraan listrik jadi salah satu tantangan besar baginya. Ia berharap kedepannya pemerintah dapat melirik karya anak bangsa dan memberikan dukungan, terutama dalam bentuk kepastian regulasi dan sertifikasi.
Dukungan tersebut bisa menjadi faktor utama Frogs 282 dapat diproduksi masal dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Dan tak hanya itu, Indonesia juga bisa menjadi pelopor pengembangan Taxi Drone di Asean.
Dibandingkan dengan buatan luar negeri, Dede menjelaskan tiga keunggulan yang dimiliki Frogs 282. Pertama, dari struktur yang digunakan, Frogs 282 memanfaatkan barang yang mudah diproduksi dan kuat. Perakitannya juga mudah dengan kekuatan yang sudah teruji.
Kedua, Frogs 282 dapat ditumpangi oleh dua orang dengan berat maksimal 200kg dengan sokongan sistem autopilot. Ketiga, proses produksi yang hanya memakan waktu cukup singkat, yakni tiga tahun.
Berita Terkait
-
Juarai Ajang Paralimpic Pelajar Bantul, Birul Ingin Serius Jadi Atlet
-
Alami Radang Paru-paru, Bayi di Bantul Malah Ditolak Layanan BPJS
-
Dapat Penolakan Warga Terkait Proyek TPSP, Begini Respon Lurah Canden
-
Warga Sanggrahan dan Kralas Tolak Pembangunan Penampungan Sampah di Canden
-
Puncak Sosok: Cara Lain Menikmati Malam Sambil Kulineran di Bantul
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo