SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul Isdarmoko mengatakan bahwa wilayahnya masih kekurangan tenaga pengajar. Hal tersebut ia sampaikan saat Komisi X DPR RI mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul. Dalam kegiatan tersebut, dilaksanakan juga dialog bersama dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
Pada sesi dialog, Isdarmoko menyampaikan beberapa kendala yang terjadi dalam bidang pendidikan di Bantul. Dalam hal pemenuhan tenaga mengajar, Isdarmoko mengatakan, Kabupaten Bantul masih membutuhkan 843 guru kelas.
"Untungnya untuk tahun ini seleksi dibuka untuk 224 guru, sehingga ke depannya masih kurang 619 guru," kata Isdarmoko di Gedung Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jumat (28/2/2020).
Menurut Isdarmoko, hal tersebut perlu segera dicari solusinya. Sebab, bagaimana pun juga, sekolah harus mampu memenuhi kebutuhan guru. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mempekerjakan guru honorer.
"Tapi kalau pakai guru honorer, yang mau bayar siapa?" imbuh Isdarmoko, menjelaskan urgensi persoalan tersebut.
Selain kebutuhan tenaga pengajar, Isdarmoko juga menyoroti kebijakan merdeka belajar yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Poin yang disoroti mengenai penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan siswa.
Isdarmoko mempertanyakan regulasi penilaian untuk jenjang SD dan SMP. Menurutnya, kebijakan tersebut juga bertentangan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sis Diknas). Oleh karenanya, selain menuntut regulasi yang jelas, Isdarmoko juga menyarankan pemerintah merevisi UU Sis Diknas.
"Kalau dalam kurikulum, anak SMA sekarang itu tidak merdeka," kata Isdarmoko.
Menurutnya, kurikulum 2013 memberikan beban lebih kepada siswa. Jumlah mata pelajaran yang banyak membuat siswa kekurangan waktu istirahat dan berkumpul dengan teman.
Baca Juga: Diperiksa Kasus Penyelidikan Baru, Dirut Jakpro: Tanya Penyidik Saja
Hasil dialog tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan di Dinas Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) DIY pada 13 Maret mendatang.
Berita Terkait
-
Komisi X DPR RI Tinjau Sekolah Rusak di Bantul, 3 Kelas Perlu Direnovasi
-
Membanggakan, Drone Taxi Asli Jogja Siap Jadi Transportasi Ramah Lingkungan
-
Juarai Ajang Paralimpic Pelajar Bantul, Birul Ingin Serius Jadi Atlet
-
Alami Radang Paru-paru, Bayi di Bantul Malah Ditolak Layanan BPJS
-
Dapat Penolakan Warga Terkait Proyek TPSP, Begini Respon Lurah Canden
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri
-
Mahasiswa Bisnis Wajib Tahu: AI Tools Ubah Tugas Keuangan Jadi 10 Detik
-
Panitia Porda DIY Minta Maaf! Lanyard Medali Salah Cetak Jadi Sorotan
-
Tim Futsal Raih Juara Umum Porda DIY XVII 2025, Kabupaten Sleman Masih Puncaki Klasemen