SuaraJogja.id - Sejumlah apotek di wilayah Kota Yogyakarta mengaku kekurangan hingga kehabisan stok masker yang biasa mereka jual. Hal itu menyusul permintaan masker yang tinggi akibat munculnya virus corona (Covid-19) di Wuhan, China.
Salah seorang pegawai Apotek 24 Jam di wilayah Gondomanan, Gati (32), menyebut bahwa stok masker di apotek tempatnya bekerja telah kosong.
"Sudah habis semua stok (masker) di sini. Malahan kami menjual masker khusus yang berbahan kain," kata Gati saat ditemui di apotek setempat, Senin (2/3/2020).
Pihaknya menjelaskan, sudah sejak sebulan lalu permintaan masker meningkat. Permintaan semakin meningkat saat muncul kabar China diserang wabah coronavirus.
Baca Juga: Kemenkes Pastikan Seluruh ABK World Dream Negatif Corona Covid-19
"Sudah sebulan lalu permintaan meningkat, semakin ke sini stoknya makin tipis, hari ini (Selasa-red) susah habis. Bahkan dari pusat tidak mengirim masker ke sini," kata Gati.
Gati menjelaskan, meski permintaan akan masker cukup tinggi di apoteknya, harga masker yang dijual tidak naik. Pihaknya menjual 10 lembar masker dengan harga 8 ribu rupiah. Namun, menurutnya, beberapa apotek lain memang menaikkan harga masker Sensi.
"Di sini memang banyak yang menanyakan (menjual masker atau tidak), tapi kami hanya menyediakan masker dari kain itu. Itu khusus karena ada kain penyaringnya yang bisa dibersihkan. Jika mencari masker yang Sensi itu sudah langka," ujar Gati.
Pegawai apotek di Jalan Sultan Agung, Umbulharjo, Neva mengungkapkan bahwa masker Sensi yang biasa dibeli masyarakat habis. Jikapun ada, harganya bisa mencapai Rp75 ribu.
"Karena kami apotek kecil, biasanya kami menyetok (masker) sedikit. Biasanya hanya tiga kotak. Sebelum ada berita coronavirus satu pak masker harganya Rp30 ribu, sekarang kami menjualnya sampai Rp75 ribu," jelas dia.
Baca Juga: Jawa Tengah Akan Bangun Rumah Sakit Khusus Virus Corona
Neva menjelaskan, pihaknya terpaksa menaikkan harga masker lantaran distributor juga menjual dengan harga yang cukup tinggi.
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024