SuaraJogja.id - Kantor Grab Yogyakarta di Ruko Casa Grande, Jalan Padjajaran atau Ring Road Utara, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mendadak kisruh, Kamis (5/3/2020) siang. Tawuran terjadi antara ratusan driver ojol dan sejumlah pria yang diduga para debt collector.
Peristiwa ini turut meramaikan media sosial, seperti Twitter dan Instagram. Berbagai video dan foto kejadian dibagikan warganet dan bertebaran di jagat maya.
Seorang driver ojol dalam video unggahan akun resmi @JogjaUpdate mengatakan, massa driver ojol di lokasi bentrok dengan debt collector. Ia mengatakan, sehari sebelumnya para driver ojol menggeruduk kantor leasing di Jalan Wahid Hasyim, kemudian gantian debt collector yang berbondong-bondong ke kantor ojol di Ring Road Utara.
"Kemarin kan ada kasus sama debt collector, nah terus didrop sama ojol, nah sekarang debt collector ngedrop kantor Grab," katanya dalam video tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Derby County vs Manchester United di Piala FA
Dalam beberapa video, sejumlah driver jol tampak berlari, kemudian ancang-ancang dan melemparkan sesuatu ke arah lawan. Mereka saling berbalas lempar-lemparan dengan sejumlah pria yang belum diketahui identitasnya. Bahkan, aparat kepolisian sampai harus turun tangan mengatasi tawuran tersebut.
Hingga berita ini dinaikkan, SuaraJogja.id tengah berupaya menggali informasi terkait tawuran ini di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 500 orang driver ojol mendatangi kantor leasing yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman pada Rabu (4/2/2020). Salah satu driver ojol, GL, mengatakan, ia dan rekan-rekannya datang ke lokasi untuk melakukan aksi solidaritas.
"Kemarin pengendara ojek online ada yang digebukin sama DC [debt collector atau penagih utang] leasing situ," kata GL sembari menunjuk kantor leasing, ditemui di Jalan Wahid Hasyim, Rabu.
Melalui pesan berantai yang beredar di grup WhatsApp Paguyuban Ojol, dikatakan bahwa telah terjadi tindak pemukulan terhadap salah satu driver ojol. Peristiwa pemukulan diduga terjadi pada Selasa petang di kawasan Jalan Wahid Hasyim. Selain melakukan pemukulan, sang debt collector juga disebutkan menantang untuk didatangi 1.000 pengendara ojol.
Baca Juga: Diisolasi, 10 Pasien RS Persahabatan Sempat Pergi ke Negara Positif Corona
"DC-nya nantang didatengi 1.000 ojol. Ya sudah kita samperin," ungkap GL.
Berita Terkait
-
Ancam Driver Ojol Gegara Tak Mau Antar Makanan ke Lantai 3, Curhatan Cewek Ini Viral
-
Sosok Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Disorot Usai Kasus Polisi Tembak Pelajar
-
Sebut Siswa SMK Ditembak Polisi gegara Tawuran, Harta Kapolrestabes Semarang Naik 10 Kali Lipat dalam Setahun
-
Tragedi di Semarang, Komisi X DPR Kritisi Cara Polisi Tangani Tawuran Anak hingga Sebabkan Satu Siswa SMK Tewas
-
Kejanggalan Siswa SMK Diduga Ditembak Polisi: Tawuran atau Serempet Motor?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali