SuaraJogja.id - Kericuhan yang terjadi hari Kamis (5/3/2020) di sekitar kantor Grab yang berada di ruko Casa Grande diduga berawal dari adanya penganiayaan seorang driver ojol oleh terduga debt collector. Begini kronologi lengkap kericuhan yang melibatkan ratusan driver ojol Jogja dengan beberapa oknum debt collector tersebut.
1. Seorang driver ojol bernama Luthfi Aditya Kusuma (29) diduga mendapat penganiayaan oleh sejumlah oknum debt collector pada Selasa (3/3/2020). Lutfi disinyalir dianiaya setelah mencoba melerai oknum DC yang sedang berusaha menarik paksa motor milik seorang driver saat berada di Jalan kawasan Jalan Wahid Hasyim. Tak lama, seorang rekan ojol lain datang dan mengatakan bahwasanya penarikan motor harus ada surat dan tak boleh serta-merta di jalanan. Namun tak lama datang 10 orang DC yang kemudian justru melakukan aksi penganiayaan.
2. Sekitar 500 orang driver ojek online (ojol) mendatangi kantor leasing yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman, Rabu (4/2/2020). Salah satu driver ojol, GL, mengatakan, ia dan rekan-rekannya datang ke lokasi untuk melakukan aksi solidaritas.
3. Melalui pesan berantai yang beredar di grup WhatsApp Paguyuban Ojol, dikatakan bahwa telah terjadi pemukulan terhadap salah satu driver ojol. Peristiwa pemukulan diduga terjadi pada Selasa petang di kawasan Jalan Wahid Hasyim. Selain melakukan pemukulan, sang debt collector juga disbeutkan menantang untuk didatangi 1.000 pengendara ojol. Sejumlah driver ojol mendatangi kantor leasing dari pukul 06.00 WIB.
Baca Juga: Viral Video Kecelakaan Motor versus Sepeda di Depok, Begini Kondisi Korban
" DC-nya nantang didatengi 1.000 ojol. Ya sudah kita samperin," kata GL.
4. Hari Rabu (4/3/2020), Kapolsek Depok Timur Kompol Paridal mengatakan, pihaknya membawa 25-30 personel untuk melakukan pengamanan. Informasi mendadak membuat pihaknya hanya membawa personel yang tersedia. Ia juga mengatakan bahwa aksi berjalan kondusif.
5. Koordinasi dilakukan dengan massa yang mengikuti aksi agar kegiatan berjalan dengan tertib dan aman. Paridal mengakui bahwa komunitas ojol di Yogyakarta cinta damai, sehingga aksi berjalan dengan aman dan tertib.
Korban dari pengemudi ojol melaporkan penganiayaan di Polsek Depok Timur. Paridal menyebutkan, akan menindaklanjuti kalau ada laporan masuk.
6. Sejumlah orang yang diduga debt collector mendatangi salah satu kantor ojek online di kawasan Ring Road Utara, pada Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Penjualan Mobil Februari Diprediksi Stagnan, Imbas Banjir dan Virus Corona
7. Suasana di kawasan ring road utara tepatnya di sekitaran Casa Grande sempat memanas saat ratusan driver ojol terlibat tawuran dengan sejumlah orang yang diduga merupakan debt collector, Kamis (5/3/2020).
Tawuran tersebut diduga dipicu lantaran adanya dugaan sejumlah orang yang diduga debt collector menggrudug kantor salah satu perusahaan ojol.
8. Aksi tawuran di Kantor Grab Ruko Casa Grande di Jalan Padjajaran atau Ring Road Utara, meluas. Ratusan driver ojol yang tersulut emosi merusak beberapa kantor leasing di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (5/3/2020).
Salah seorang petugas keamanan leasing PT Bala Manunggal Abadi (BMA) di Condongcatur, Revan Adi Nugroho (26) menuturkan, pengerusakan terjadi pada pukul 15.45 WIB.
"Jadi awalnya hanya 10-15 driver (ojol) yang datang, masih biasa saja. Mereka datang, masuk ke kantor mencari keamanan pada awalnya. Lalu mereka mencari salah satu orang, namun orang ini sudah diamankan. Nah terjadilah cekcok karena mereka (ojol) tidak menemukan orang yang mereka cari. Akhirnya sampai bentrok dan merusak kaca serta barang-barang di kantor," jelas Revan kepada SuaraJogja.id, saat ditemui di kantor leasing setempat, Kamis (5/3/2020).
Kerusuhan terjadi sekitar 1,5 jam. Beberapa oknum driver ojol merusak dan membakar alat kantor leasing BMA. Ada beberapa driver ojol yang juga ikut memadamkan api.
9. Kepolisian Resor Sleman ikut turun tangan membubarkan massa antara terduga kelompok massa debt collector (DC) dan ratusan driver ojek online yang sempat ricuh di jalan Ring Road Utara, Depok, Sleman, Kamis (5/3/2020).
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan, sekelompok orang yang diduga DC tersebut ingin bertemu pihak manajemen ojek online (mediasi), namun disangka driver mereka (DC) menyerang kantor.
"Karena terjadi kesimpangsiuran, akhirnya dari driver-driver ini mendatangi kantor ojek di sini (jalan Ring Road Utara) dan terjadi keributan," terang Rizky.
Sejumlah petugas Polri-TNI datang dan mengamankan lokasi, tapi para driver ojol sudah meninggalkan lokasi.
Suarajogja memantau, hingga pukul 17.40 WIB, kawasan Ring Road Utara masih dipadati oleh ratusan driver ojol, hingga menyebabkan kemacetan. Sejumlah toko juga terpaksa ditutup untuk menghindarkan kericuhan lanjutan.
10. Ratusan massa bergerak ke Babarsari. Suasana memanas kembali terjadi di sekitar Babarsari. Sejumlah massa sekitar pukul 16.00 (Kamis, 5/3/2020) berlarian di sekitar pertigaan Babarsari sambil membawa kayu dan sejumlah benda keras.
11. Massa yang bertahan meminta polisi menarik keluar DC yang diduga bersembunyi di kawasan tersebut. Sementara, perwakilan massa yang berbicara dengan pengeras suara milik kepolisian mengimbau rekan-rekannya agar tidak tersulut emosi dan mengingatkan bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan kepolisian.
12. Kepolisian melakukan negosiasi dengan pihak terkait. Driver ojol mulai membubarkan diri dari sekitaran area Babarsari.
13. Polda DI Yogyakarta melalui akun twitter @PoldaYogya mengimbau kepada semua pihak agar menahan diri. Polda DIY juga menegaskan kepada masyarakat agar menjaga kondusifitas Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Cerita Driver Ojek Online Hadapi Pelecehan Seksual dari Pelanggan
-
Bikin Mrebes Mili, Sebulan Kerja Tanpa Henti Bapak Driver Ojol Lakukan Self Reward Jalan-Jalan di Mall
-
The Best 5 Oto: DP Mobil Baru dari Bank Indonesia, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Perankan Presiden, Driver Ojol Latihan
-
Tak Semanis Dulu, Kini Pendapatan Driver Ojek Online di Bawah Rp3,5 Juta Per Bulan
-
Yang Salah Lebih Galak! Ojol Ugal-ugalan Ngamuk Usai Ditegur, sampai Pukul Mobil Bikin Penumpang Cilik Nangis Kejer
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024