SuaraJogja.id - Isu lingkungan di Indonesia masih menjadi topik yang hangat diperbincangkan masyarakat. Indonesia sebagai negara yang kaya seakan lupa kalau mengeruk kekayaan alam juga harus diimbangi dengan menjaganya.
Pegunungan Meratus yang terletak di Kalimantan Selatan kini jadi perbincangan setelah adanya rencana pembangunan tambang dan kebun sawit. Sebanyak 33% izin minerba dan 17% kelapa sawit berpotensi mengancam ekosistem dari di wilayah Kalsel yang totalnya seluas 3,7 juta hektar.
Hal inilah yang membuat Yunias Robby, Pemuda asal Tabalong, Kalimantan Selatan bergerak untuk mengampanyekan #SaveMeratus.
"Ini patut diperhatikan, karena isu lingkungan sudah jadi ancaman ekosistem yang ada di pegunungan setempat. Contohnya saja, masih banyak kerbau rawa yang hidup di lokasi tersebut. Artinya izin penambangan ini mengancam kepunahan kerbau-kerbau ini," ungkap Yunias Robby saat ditemui SuaraJogja.id di kantor Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga: Cerita Ayah Korban Pembunuhan Sawah Besar, Cari APA Sampai Kawasan Senen
Mahasiswa lulusan teknik elektro di IST Akprind Yogyakarta tersebut mengampanyekan aksinya dengan bersepeda lebih kurang 1.021 kilometer dari Kota Yogyakarta-Tabalong. Dalam rute perjalanannya, ia juga melewati Meratus.
"Hal kecil ini saya lakukan sebagai upaya bahwa lingkungan adalah unsur paling dekat dengan kehidupan manusia. Maka dari itu saya memilih bersepeda karena alat transportasi ini ramah lingkungan," ujarnya.
Kendati demikian, Robby yang sudah berkonsultasi dengan Walhi Yogyakarta tak hanya bersepeda menuju Pegunungan Meratus hingga ke Tabalong. Di setiap kota nanti, ia akan singgah ke kantor Walhi untuk berdiskusi sembari menginap untuk istirahat. Untuk menempuh perjalanan tersebut, diperkirakan akan memakan waktu 2 hingga 4 hari.
"Saya tak mematok berapa hari saya harus sampai. Karena di beberapa kota saya akan berdiskusi baik itu isu lingkungan, agraria dan lainnya. Harapannya saat melintasi pegunungan meratus saya bisa masuk ke kawasan itu dan bertemu dengan kelompok yang berjuang untuk Meratus," kata dia.
Sejatinya, Yunias memang sudah menyukai olahraga sejak lama. Ia kerap mengikuti tur keliling hingga ke pulau dewata. Ia juga pernah ikut tour Yogyakarta-Lombok, Yogayakarta-Gunung Merapi hingga Merbabu.
Baca Juga: Kondisi Terkini Anak Selvi Kitty yang Idap Penyakit Langka Kawasaki
"Saya memang sudah mempersiapkan lama kampanye ini. Sebelum memutuskan bersepaeda 1.000 kilometer, saya sudah sering bersepeda dari Yogyakarta-Bali hingga Lombok. Hari ini merupakan rekor yang paling jauh," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
-
Percepat Emisi Nol Bersih, Holding BUMN Pertambang Gunakan Strategi Ini
-
UU Minerba Dikritik, DPR Pasang Badan: Aturan Koperasi Kelola Tambang Bukan Barang Baru
-
WALHI Kritik Cara Pemprov DKI soal Masalah RDF Rorotan: Salah Sasaran jika Cuma Hilangkan Bau
-
Islam dan Pertambangan Berkelanjutan: Amanah dalam Mengelola Sumber Daya Alam
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI