SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman dan Satlantas Polres Sleman menskors seorang pengemudi jip lava tour Merapi. Sopir diskors karena melakukan atraksi jumping kala mengemudi jip dan menyebabkan seorang wisatawan terjulangkal dan jatuh dari mobil baru-baru ini.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih menjelaskan, setelah diskors, sopir tersebut tidak boleh mengoperasikan jip selama satu bulan.
"Kami sudah berbicara dengan pihak terkait. Kalau itu jelas menyalahi SOP, yang buat SOP itu kan dari pihak komunitas. Kalau sampai jumping itu perilaku sendiri, mereka sudah ada SOP," kata dia kepada wartawan, Senin (9/3/2020).
Ia menyebutkan, pihaknya selalu menyosialisasikan SOP wisata jip Merapi kepada pengelola jip, termasuk pelatihan dan pembinaan terhadap 870 jip, bekerja sama dengan Polres Sleman, Dishub Sleman, komunitas, dan IOF.
"Kalau kayak gitu [jumping] tuh oknum," ucapnya.
Ning mengungkapkan, kendati telah ditemukan penyalahgunaan SOP yang menyebabkan korban mengalami cedera, ia meyakini, kejadian itu tidak akan berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisata jip Merapi.
"Korbannya hanya cedera ringan, tidak rawat inap," kata dia.
Selain itu, pihaknya terus mengimbau dan menekankan perihal Sapta Pesona bagi pengelola wisata, utamanya terkait poin Aman.
Kasat Lantas Polres Sleman AKP Mega Tetuko menyatakan, komunitas tegas dalam menindak oknum penyalahguna SOP jip tur Merapi, sehingga pelaku mendapat sanksi dari pihak internal.
Baca Juga: Pimpinan KPK Minta Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Buronan Nurhadi
"Dia tidak boleh beroperasi [menyopiri mobil jip lava tour Merapi] selama waktu tertentu. Itu yang menentukan komunitas," ungkapnya.
Mega menyebutkan, peristiwa nahas jatuhnya wisatawan jip Merapi juga terjadi pada 1 Maret 2020 lalu di sekitar Jembatan Opak, Pakem. Mengetahui itu, Satlantas Polres Sleman langsung menindak dengan tilang dan mengamankan kendaraan yang digunakan dalam penyalahgunaan SOP tersebut.
"Satlantas bekerja sama beserta instansi terkait, baik Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata selalu berusaha meningkatkan keamanan dan kenyamanan objek wisata minat khusus jip lava tour Merapi," ungkapnya.
Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi, monitoring, evaluasi, maupun pengecekan laik jalan armada di sekitar objek wisata lereng Merapi.
"Sosialisasi dilakukan kepada pengurus, operator jip, maupun pelaku usaha lainnya. Lewat perlakuan itu, kami berjuang mewujudkan road safety for tourism, utamanya pariwisata Sleman yang aman," tandasnya.
Ketua Asosiasi Jip Merapi Wilayah Timur Bambang Sugeng menyatakan bahwa sopir yang mengendarai jip jumping sampai membuat wisatawan jatuh telah melanggar SOP jip tur Merapi. Bahkan ia dengan tegas menyebut sang pengemudi telah 'ugal-ugalan'.
Berita Terkait
-
Sopir Ugal-ugalan, Satu Penumpang Lava Tour Terjungkal
-
Wisata Jip Masih Jalan Terus Meski Merapi Baru Saja Erupsi
-
Libur Nataru, Jip Lava Tour Merapi Siap Goyang Turis Yogyakarta
-
Main ke Merapi, Puteri Indonesia ini Ngegas Jip Keren Banget
-
Pengelola Jip Wisata Merapi: Diharapkan Semua Lulus Pelatihan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta