SuaraJogja.id - Orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona Covid-19 di rumah sakit rujukan RSUD Wates hingga Selasa (10/3/2020) bertambah menjadi lima orang. Semua pasien dirawat karena mengalami keluhan batuk dan pilek sehabis pulang umrah.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit drg Th Baning Rahayujati dalam acara Puskesmas Wates untuk sosialisasi tentang Covid-19 kepada lintas sektor di Kecamatan Wates. Ia mengatakan bahwa dari laporan yang diterimanya, ada lima orang yang sudah masuk rumah sakit terkait Covid-19.
Rinciannya, empat orang rawat inap dan satu orang rawat jalan. Kelimanya terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan. Satu laki-laki rawat jalan, sementara sisanya, dua laki-laki serta dua perempuan, masih disolasi. Semua pasien tersebut disebutkan sudah lansia.
"Untuk pasien yang dirujuk ke RSUD Wates, sampai pagi tadi saya mendapat informasi semua masih dalam pemantauan, belum masuk dalam pasien dalam pengawasan," kata Baning.
Baca Juga: Korban yang Ditabrak Bus TransJakarta Ternyata Istri Irjen Boy Rafli
Sampai saat ini, kondisinya dikabarkan makin membaik. Aktivitasnya sesuai standar, masih seperti biasa karena memang belum diarahkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Baning menuturkan bahwa pasien tersebut memang dipisahkan dengan pasien lain, keluarga, dan pengunjung serta sebisa mungkin meminimalisasi kontak dengan orang lain.
Ia menjelaskan, pasien ada yang datang sendiri, ada juga yang dari rujukan Puskesmas karena memang ada gejala yang mengarah ke sesak napas. Hal itu yang mengharuskan pasien itu dirujuk ke RSUD Wates untuk ditentukan apakah masuk dalam PDP atau tidak.
"Masih ditunggu perkembangan hingga 14 hari. Namun, kalau kondisinya sudah baik, mungkin akan dipulangkan. Kami menunggu informasi dari rumah sakit. Karena tidak masuk dalam pasien dalam pengawasan, maka tidak diambil spesimennya, kita menggunakan penentuan diagnosis, sesuai standar yang ada," imbuhnya.
Ia menambahkan agar masyarakat makin bisa memahami apa itu Covid-19. Menurutnya, permasalahan yang terjadi sekarang adalah, kasusnya relatif tidak banyak dibanding penyakit menular yang lain, tapi keresahan masyarakat akibat kemudahan info yang cepat masuk dan salah membuat masyarakat panik, sehingga tidak jarang masyarakat melakukan tindakan-tindakan yang sebenernya tidak diperlukan. Baning menegaskan perlunya membenarkan informasi agar masyarakat tenang, tetapi tetap waspada.
Baca Juga: RSPI Sulianti Saroso Obati Pasien Corona dengan Konten Video
Selanjutnya, Baning mengatakan, terdapat empat tahapan dalam penentuan status pasien. Pertama adalah orang dalam pemantauan, yaitu orang yang batuk, pilek, dan pernah mengunjungi negara yang terjangkit Covid-19.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai