SuaraJogja.id - Jajaran Reserse Kriminal Polsek Sleman, menangkap tersangka IS alias NF, Jumat (6/3/2020). Sebanyak 3 dari 7 orang perempuan yang ditangkap bersamanya, dipekerjakan sebagai admin aplikasi percakapan yang bertransaksi dengan calon pelanggan.
Seorang mantan admin berinisial TR (20) turut dihadirkan ke Mapolsek Sleman untuk memberikan keterangan kepada wartawan, atas tindakan melawan hukum yang dilakukan tersangka, Kamis (12/3/2020).
TR mengaku ia bekerja di tempat tersebut setelah adanya tawaran dari rekannya. Ia ditawari bekerja sebagai admin transaksi sebuah toko kerudung.
"Nah, pas sudah di sini, ternyata bukan di toko kerudung. Pas aku mau keluar gitu, diancem aku enggak bakalan selamat. Terus kalau aku kabur atau mau pulang gitu, aku bakalan dicari sama anak buahnya, terus diperkosa rame-rame. Terus, kalau aku izin mau keluar, didenda Rp1 miliar," ujar TR pada wartawan.
Baca Juga: Dilematis, Dokter Italia Pilih Pasien yang Bisa Diselamatkan Karena Corona
TR yang berasal dari Banyumas itu diiming-imingi gaji Rp1,5 juta per bulan. Meski hingga kini, gajinya belum turun karena terhitung ia baru bekerja kepada IS selama 11 hari.
Admin bertugas untuk mencari tamu, membalas chat yang masuk ke aplikasi, tawar-menawar tarif kencan dan mengatur jadwal pertemuan antara pelanggan dan PSK yang dikelola IS.
"Pernah ditawarin jadi PSK, aku waktu itu ditawarin 'main' dengan bayaran Rp8 juta. Tapi aku gak mau," kata dia.
Ia menyebut, selama ini mereka tinggal di sebuah hotel di Sleman. Rekan TR yang juga bekerja kepada IS, ada pula yang kebagian tugas sebagai pelayan lelaku hidung belang.
Menurut pengakuannya, tersangka IS adalah orang yang kerasa kepala. Semua keinginannya harus dituruti, kalau keinginannya ditolak, ia akan berbuat kasar.
Baca Juga: Betrand Peto Ciut Jika Diminta Nyanyikan Lagu Berbahasa Inggris
"Aku enggak pernah dikasarin. Kalau temenku ada, karena dia enggak nurut," tuturnya.
Berita Terkait
-
Pasutri di Karawaci Kompak jadi Mucikari PSK Anak, Tawarkan Jasa Esek-esek Selama Puasa Lewat Michat
-
Bejat! Mucikari Mami Icha Suruh PSK Anak Pakai Seragam Sekolah Demi Puaskan Fantasi Seks Pelanggan
-
Diduga Masih Ada 21 Korban Lainnya, Begini Modus Mami FEA Rekrut Anak-anak jadi PSK
-
Mucikari FEA Jual Gadis Perawan Rp8 Juta per Jam, Korban 14 Tahun Terpaksa jadi PSK Anak Alasan Bantu Nenek
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir