SuaraJogja.id - Ratusan warga Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Bantul mendatangi Kantor Kecamatan Srandakan, Selasa (17/3/2020). Mereka memprotes turunnya izin tambang yang dipegang oleh pengusaha. Mereka resah penambangan pasir tersebut akan merusak lingkungan di sekitar mereka.
Rukimin (72) warga Padukuhan Nengahan Kidul Desa Trimurti menuturkan warga datang ke Kecamatan karena munculnya izin penambangan pasir yang dipegang oleh sebuah perusahaan penambangan. Warga dua padukuhan masing-masing Nengahan Kidul dan juga Srandakan menolak keras perihal keluarnya izin tersebut.
"Kami menolak penambangan dengan alat berat di Sungai Progo karena dianggap merusak lingkungan," ungkap Rukimin di sela aksi, Selasa (17/3/2020).
Menurut Rukimin, akhir tahun 2017 lalu sebenarnya masyarakat dua padukuhan tersebut telah melancarkan aksi penolakan dengan melakukan pengumpulan tanda tangan dari ratusan warga. Tanda tangan dari ratusan warga tersebut lantas disampaikan ke pihak terkait yang memiliki wewenang mengeluarkan izin penambangan pasir.
Baca Juga: Tetap Gelar UNBK Saat Wabah Corona, SMK N 1 Bantul Sediakan Hand Sanitizer
Namun hingga 3 tahun ini belum ada respon dari instansi terkait dengan protes warga tersebut. Warga kemudian kaget ketika ada perusahaan penambangan yang berniat mengambil pasir di kawasan padukuhan mereka. Perusahaan tersebut mengklaim memiliki surat izin penambangan dari instansi terkait.
" warga itu tidak pernah merasa memberikan tanda tangan persetujuan izin penambangan tersebut. Tapi kok bisa ada izin keluar dan disertai dengan adanya tanda tangan-tanda tangan dari warga," tambahnya.
Pada saat melancarkan protes pertama tahun 2017 lalu, sebenarnya instansi terkait berupaya mempertemukan mereka dengan pihak perusahaan dan juga pihak Desa serta Kecamatan. Namun hal tersebut belum terealisasi, tiba-tiba keluar izin penambangan di wilayah mereka.
Kariyono (72) warga Padukuhan Srandakan Desa Trimurti Kecamatan Srandakan menambahkan warga menolak penambangan pasir menggunakan alat berat karena berpotensi merusak lingkungan mereka. Salah satu yang mereka khawatirkan adalah rusaknya bendungan yang berada di sisi selatan Jembatan Sungai Progo.
Bendungan sungai Progo tersebut rusak tentu akan mengancam jembatan Progo yang berada di sebelah utaranya. Keberatan mereka bukan tanpa alasan sebab hal tersebut telah terbukti pada jembatan Progo yang lama. Dimana akibat masuknya penambangan pasir menggunakan alat berat jembatan Progo tersebut nyaris ambruk dan terpaksa pemerintah harus membangun yang baru.
Baca Juga: Heboh Virus Corona Ikut Dorong Industri Herbal di Bantul Go International
"Sekarang bendungannya sudah mulai rusak. Masak mau diperparah lagi. Kami menolak penambangan pasir dengan alat berat," tegasnya.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
-
Sukseskan SNPDB 2025/2026: Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan