SuaraJogja.id - Industri pariwisata di Kabupaten Gunungkidul mulai merasakan dampak adanya penyebaran virus corona belakangan ini. Dibanding dengan serangan penyakit antraks pada hewan hewan ternak di wilayah ini, wabah virus corona mulai menyerang beberapa sendi pariwisata di Gunungkidul.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono menuturkan, sejak merebaknya virus corona belakangan ini jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten Gunungkidul mengalami penurunan. Penurunan wisatawan mancanegara sudah terasa sejak 3 minggu terakhir, sementara wisatawan domestik baru dua minggu terakhir.
Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat dalam tiga minggu terakhir, terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara hingga 75% dibanding dengan sebelumnya. Di beberapa titik objek wisata yang ada di wilayah Gunung Kidul yang biasanya diminati oleh wisatawan mancanegara yang sudah sepi.
"Ini mungkin karena dampak adanya lockdown di beberapa negara,"tuturnya di sela penyemprotan desinfektan di Obyek Wisata Gunungapi Purba Nglanggeran, Rabu (17/3/2020).
Namun untuk wisatawan domestic pihaknya mulai merasakan dalam 2 minggu terakhir dimana terjadi penurunan jumlah pendapatan mereka. Meski belum bisa menghitung secara detail berapa jumlah pengunjung namun yang terasa adalah jumlah pendapatan mereka
Harry menyebutkan, untuk pendapatan di hari Senin pada minggu-minggu sebelum coronavirus merebak, biasanya Dinas Pariwisata mampu meraup pendapatan sekitar Rp 200 juta. Namun pada dua Senin ini pihaknya hanya mampu mendapatkan penghasilan dari penjualan tiket retribusi sekitar Rp160 juta.
"Artinya ada penurunan jumlah pengunjung sekitar 25%. wn saya belum bisa menghitungnya secara detail karena Datanya ada di kantor,"tambahnya.
Berbagai upaya Dinas Pariwisata lakukan untuk tetap menjaga sterilisasi objek objek wisata dari coronavirus yang belakangan mereka tersebut. Mulai hari Rabu ini tidak hanya mengaktifkan penyemprotan desinfektan di seluruh objek wisata yang ada di kabupaten Gunungkidul.
Selain itu pihaknya juga menghimbau seluruh pengelola objek wisata untuk menyediakan hand sanitery dan juga tempat cuci tangan tapi banyak lagi. Pihaknya juga meminta kepada seluruh pengelola objek wisata untuk meningkatkan kebersihan di lingkungan mereka.
Baca Juga: 87 Sekolah di Gunungkidul Terapkan Lockdown Selama Sepekan
"Kita upayakan seluruh stakeholder untuk bergerak aktif melakukan antisipasi coronavirus,"tandasnya.
Menurunnya jumlah pengunjung wisatawan ke kabupaten Gunungkidul ini juga berdampak kepada penurunan omzet pusat oleh-oleh di kawasan ini. Mereka mengeluh Mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Bahkan mereka terpaksa mengurangi jumlah karyawan untuk sementara waktu.
Seperti yang dialami oleh pemilik oleh-oleh tiwul di Logandeng, Trisni. Jika biasanya ia menghabiskan bahan baku seperti gula jawa sebanyak 10 kg setiap harinya, namun belakangan dia hanya mampu menghabiskan sebanyak 4 Kg. Demikian juga dengan beberapa apa bahan-bahan yang lain aktifkan omsetnya yang menurun drastis.
"Sepi sekarang. Wong wisatawan hampir tidak ada. Rejekiku seko piknikmu tenan iki (rejekiku dari wisatamu beneran ini),"keluhnya.
Demikian juga hal yang sama dialami oleh Darto salah satu pemilik warung di Pantai Krakal Gunung Kidul. Jika sebelum merebaknya virus Corona biasanya mampu membukukan omset sekitar Rp 1,5 juta dalam sehari kini ia hanya mampu menjual barang dagangannya sebesar Rp300.000 perhari.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Hilang Saat Tarik Jaring, Nelayan Pantai Grigak Ditemukan Meninggal
-
Kunjungan Turis Mancanegara di Pantai Timang Gunungkidul Anjlok 50 Persen
-
Pemkab Gunungkidul Berencana Tata Pantai Baron, Tiga Warga Tolak Ganti Rugi
-
Jangan Cari Nama Pantai Jogja Ini di Google!
-
Pantai Widodaren, Pantai yang Cocok untuk Camping di Jogja
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar