Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 20 Maret 2020 | 06:30 WIB
[Ilustrasi] Siswa SMA N 1 Pakem sedang KBM daring dari rumahnya dengan tetap mengenakan seragam sekolah, Kamis (19/3/2020). (dok.ist/kristya mintarja)

SuaraJogja.id - Sebagai upaya menyikapi masuknya wabah corona di jogja, siswa di DIY dinyatakan akan mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) online alias daring mulai 23-31 Maret 2020. Sementara itu, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di DIY akan tetap berlangsung sesuai jadwal. 

Plt Kadisdikpora DIY Bambang Wisnu Handoyo menjelaskan, kebijakan tersebut dibuat berdasarkan hasil koordinasi Disdikpora DIY bersama jajaran pemkab dan pemkot. Imbauan pelaksanaan KBM daring tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan.

"Perihal cara mengunduhnya [materi] bagaimana, cara mengaksesnya, semua sudah diberitahukan di Jogja Belajar itu," kata dia, kala dihubungi wartawan, Kamis (19/3/2020).

Bambang menambahkan, dengan sisten daring itu, guru sudah bisa membuat kelas maya, sehingga cara guru mengajar, cara guru menyampaikan materi, dan cara guru mengevaluasi tetep dari kelas, dari sekolah.

Baca Juga: Cara Meghan Markle Lindungi Keluarga dari Covid-19, Resep Nugget Tahu Ayam

"Muridnya saja yang di rumah. Edaran Pak Gubernur semua pegawai tetap di kantor," ungkapnya.

Pelaksanaan KBM daring tetap akan dievaluasi setelah 31 Maret 2020. Kalau hasil evaluasi positif, maka teknik itu akan diteruskan pelaksanaannya. Namun, jika dirasa merepotkan, maka kelas daring tidak perlu diteruskan.

Nantinya KBM daring akan tetap menerapkan sistem presensi. Guru tetap bisa mengabsen muridnya langsung secara daring, bahkan mengecek satu per satu.

"Untuk UNBK jenjang SMA, tidak masalah. Ujian tetap ujian. Yang tidak ujian, pas libur ya libur," tandasnya.

Kepala Balai Dikmen Sleman Priyo Santoso mengatakan, pihak sekolah di Sleman sebenarnya sudah siap dan ingin UNBK tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Hal itu dikarenakan, sekolah ingin agenda yang tersusun dalam kalender pendidikan bisa segera selesai.

Baca Juga: Terungkap Alasan Perawat Pasien Corona di Sukabumi Pakai Jas Hujan

"Karena disusul dengan kegiatan kelas X dan XI harus ujian, kemudian pelaksanaan PPDB. Kalau mundur agendanya makin numpuk. Sebenarnya persiapannya sudah fix, hanya kekhawatiran terpapar itu kan [COVID-19]," kata Priyo.

Priyo menambahkan, pendalaman materi untuk kelas XII tetap dilaksanakan. Bagaimanapun, hal itu dilakukan untuk mengejar kesiapan mereka menghadapi UNBK.

"Jika pelaksanaan UNBK sesuai jadwal, tetap ada protokoler yang harus dilakukan, seperti pembersihan ruangan tiap pergantian sesi serta membersihkan alat yang disentuh siswa, seperti mouse, keyboard, meja, kursi, tidak pinjam-meminjam alat tulis, hingga sering mencuci tangan," tegasnya.

Hanya saja ia menyayangkan, sekolah agak kesulitan bila harus menambah shift pergantian giliran mengerjakan UNBK, dengan tujuan untuk menghindari kerumunan di sekolah.

"Karena sudah sesuai pengaturan dari pusat. Meskipun dilakukan, butuh waktu lama," ucapnya.

Kepala sekolah SMAN 1 Depok Subagyo menyatakan, pihaknya berharap, UNBK dilaksanakan sesuai jadwal. Ketika ujian mundur, hal ini dinilai akan merepotkan pihak sekolah. Apalagi kelas XII juga harus melakukan persiapan masuk ke perguruan tinggi.

Saat ini KBM menjadi tidak efektif di sekolah karena dari hari ke hari, jumlah siswa yang masuk makin sedikit.

"Hingga hari ini, yang masuk rata-rata tinggal 30 persen di tiap kelas," keluhnya.

Jika UNBK berlangsung sesuai jadwal, SMAN 1 Depok sudah menyiapkan beberapa langkah, termasuk pengaturan ruang ujian. Setiap komputer berjarak satu meter, sehingga imbauan social distancing tetap terpenuhi.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More