SuaraJogja.id - Corona Virus Disease (COVID-19) telah mewabah ke berbagai belahan dunia. Selain menjaga jarak fisik personal satu sama lain, salah satu cara yang disinyalir bisa mengurangi penyebarannya adalah rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Sekelompok mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY ) meneliti daun jambu air dengan nanopartikel perak untuk dibuat sabun pencuci tangan. Mereka terdiri dari Laatifah, yang berasal dari prodi Fisika, Dian Saputra prodi Pendidikan Biologi, dan Ulfa Fitri Rohmatin prodi Kimia.
Ulfa Fitri Rohmatin mengatakan, sabun cuci tangan dari daun jambu air tersebut dibuat melalui beberapa tahap. Langkah pertama diawali dengan mengekstrak daun tanaman bernama latin Syzygium aqueum itu, dengan teknik maserasi, dilanjutkan dengan mencampur bahan-bahan lain, termasuk nanopartikel.
Pembuatan sabun ini juga dilakukan dengan mencampur Kalium Hidroksida (KOH) dan Virgin Coconut Oil (VCO) yang dipanaskan pada suhu tertentu.
Baca Juga: Wabah Covid-19, Pemerintah Beri Keringanan Kredit Motor Ojol untuk 1 Tahun
"KOH ditambahkan dalam bahan pembuatan sabun karena KOH lebih mudah larut dibanding dengan NaOH," ujarnya, Jumat (20/3/2020).
Sementara itu, VCO merupakan minyak yang paling kaya, dengan kandungan asam lemak yang menguntungkan kulit dibandingkan dengan minyak lainnya. Terlebih lagi, warna VCO bening, jernih, serta mudah larut dalam air.
Laatifah mengatakan, ekstrak daun jambu air diketahui mengandung beberapa senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, alkaloid, dan triterpenoid.
"Saponin memiliki manfaat sebagai pembersih atau antiseptik. Daun jambu air juga dikenal sebagai salah satu obat tradisional, untuk menyembuhkan beberapa infeksi akibat antigen berupa bakteri," ungkap Laatifah.
Kala ditanyai alasan tim mereka menggunakan nanopartikel, Dian Saputra menjelaskan bahwa nanopartikel perak memiliki sifat yang bertoksik rendah.
Baca Juga: Persebaya Gelar Latihan di Tengah Merebaknya Virus Corona
Dalam hasil uji laboratorium, kata dia, ion perak bersifat netral dalam air, tahan asam, garam, dan basa lemah.
"Nanopartikel memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai pectrom, katalis, zat pelapis permukaan, dan antibakteri," katanya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Kata Muhammadiyah soal Cara Memandikan dan Mengubur Jenazah Positif Corona
-
Proyek Flyover Jalan Terus, Pemprov DKI Sebut Belum Ada Pekerja Kena Corona
-
JK soal Wabah Corona: Menteri dan Aparat Kurangi Bicara, Perbanyak Upaya
-
Hati-hati, Gunakan Alat Makan yang Sama Bisa Tertular Virus Corona Covid-19
-
Teriak Tak Takut Ridwan Kamil, Video Jemaah Mengamuk karena Larangan Salat
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip