SuaraJogja.id - Beredar informasi yang mengklaim Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan perintah kepada warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna supaya terhindar dari bencana.
Informasi tersebut beredar secara berantai melalui WhatsApp Group (WAG) dan viral media sosial, di tengah kepanikan warga akan pandemi virus corona.
Tampak dalam pesan tersebut, gambar Sultan HB X mengenakan busana bernuansa hitam, sebagai pakaian kebesaran saat naik tahta beberapa tahun silam.
Sementara, isi pesan tersebut berbunyi:
Baca Juga: Cara Israel Lawan Corona: Pisahkan Tua-Muda, Kakek Nenek Dilarang Cium Cucu
Pageblug. Wayahe rakyat Mataram nyayur Lodeh 7 warna: Kluwih, Cang Gleyor, Terong, Kulit Mlinjo, Waluh, Godong So, Tempe. Mugi Sedaya tansah widodo nir ing Sambekala
(Pageblug. Saatnya rakyat Mataram membuat sayur lodeh 7 warna: Kluwih, Kacang Panjang, Terong, Kulit Melinjo, Labu, Daun Melinjo Muda, Tempe. Semoga Semua selalu selamat dari Bencan--Red)
Bahkan dalam pesan yang tersebar di WAG, disebutkan juga alasan dipilihnya 7 jenis bahan sayur yang harus dibuat seperti berikut.
1. Kluwih: kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne. (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan)
2. Cang gleyor: cancangen awakmu ojo lungo-lungo. (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi)
Baca Juga: Pesepak Bola Favorit LeBron James: Semua Pemain Liverpool!
3. Terong: terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Lanjutkan beribadah kepada Yang Maha Kuasa)
4. Kulit melinjo: ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk. (Jangan hanya lihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam terkait bencana)
5. Waluh: uwalono ilangono ngeluh gersulo. (Hilangkanlah sifat mengeluh)
7. Godong so: golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh (Berkumpulah dengan orang-orang yang saleh dan orang pintar)
8. Tempe: temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah. (Yakinlah dalam memohon pertolongan Sang Pencipta)
Lantas benarkah, Sultan HB X Keluarkan Perintah Buat Sayur Lodeh 7 Warna?
Penjelasan
Hasil penelusuran Suarajogja.id, pesan tersebut tidak benar. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Ditya menjelaskan, informasi mengenai Sultan HB X mengimbau warga untuk membuat sayur lodeh 7 warna palsu.
Kendati begitu, informasi tersebut dipercaya oleh sejumlah warga di Kabupaten Bantul. Tepatnya di Kampung Kepuhan, Pedukuhan Dobalan dan Kampung Gonanag, Pedukukan Ngasem, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon.
Sebagian ibu rumah di dua kampung tersebut, memasak sayur lodeh 7 warnh, karena meyakini sebagai tradisi yang diperintahkan oleh Keraton Mataram. Apalagi mereka juga sempat melakukannya pasca gempa 2006.
"Dulu pas gempa 2006 juga kami bikin sayur lodeh dengan bahan-bahan seperti perintah Sultan, dan terbukti bencana gempa cepat berlalu," tutur Parni, warga Kampung Kepuhan kepada Suarajogja.id.
Tradisi tersebut juga diyakini oleh Yuntarsih, warga Kampung Gonalan. Ia bahkan meminta keluarganya untuk membuat sayur lodeh 7 warna supaya terhindar dari virus corona.
"Boleh kapan saja buatnya. Ini anak yang merantau di Jakarta juga saya minta membuat sayur 7 warna ini," ungkapnya.
Kesimpulan
Informasi yang menyebut Sultan HB X memerintah warga membuat sayur lodeh 7 warna sebagai penangkal bencana tidak benar.
Faktanya, tidak ada sumber yang menyebutkan Sultan HB X pernah mengeluarkan instruksi tersebut. Meski begitu, sejumlah warga memercayainya sebagai perintah sekaligus bagian dari tradisi ketika bencana datang.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024
-
Waspada, Kasus DBD di Yogyakarta Naik Tajam, Anak-Anak Rentan Terinfeksi