Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 23 Maret 2020 | 17:54 WIB
Kondisi talut dan rumah warga Jlagran RT 2/RW 8 yang longsor akibat curah hujan tinggi serta aliran drainase yang buruk di Kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogakarta, Senin (23/3/2020). [Suarajogja.id / M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) akan mengkaji lebih dalam fungsi bangunan yang ambles di Kampung Jlagran RT 2/RW 8, Rabu (11/3/2020) lalu. Hal itu gunan menentukan apakah bangunan berada diatas tanggul atau tidak.

"Untuk (bangunan) hunian yang ada di atas talut, apakah itu berada di atas tanggul atau tidak, kami akan melakukan pencermatan terlebih dahulu," kata Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setya Wacana, dikonfirmasi SuaraJogja.id, Senin (23/3/2020).

Hari menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai-Serayu Opak (BBWS-SO) untuk penanganan bangunan yang ada di atas talut.

"Soal itu (bangunan) kami akan berkomunikasi dahulu dengan Bali Besar (BBWS-SO) ya. Apakah nanti akan ditata sekaligus perlu dikoordinasikan lebih lanjut," terang Hari.

Baca Juga: Wapres Buka Masker saat Pidato Tentang Penanganan Virus Corona di BNPB

Kendati demikian, ia akan tetap melakukan perbaikan talud serta outfall atau drainase yang rusak. Saat ini DPUPKP tengah merencanakan perbaikan talut yang akan dilakukan.

"Tahapannya sudah sampai perencanaan, artinya penghitungan titik mana yang rusak sudah kami kumpulkan datanya. Jadi drainase serta bagian talut yang dekat dengan jembatan segera kami tangani," kata dia.

Disinggung perihal berapa lama dan kapan mulai pembangunan, Hari menjelaskan bahwa awal April perencanaan baru bisa selesai.

"Tahap awal kan perencanaan dulu. Mungkin awal April selesai, setelah itu baru kami lakukan penganggaran," jelas dia.

Hari menuturkan, penganggaran sendiri nantinya dipilih, apakah melalui lelang atau pengadaan sendiri.

Baca Juga: Lama Tak Muncul saat Wabah Corona, Kapolri Idham: Alhamdulillah Saya Baik

"Setelah perencanaa serta penganggarannya dihitung, selanjutnya pembangunan. Nanti apakah dilelang atau pengadaan mandiri kami bahas lagi. Yang jelas tahap ini masih penghitungan titik talut yang longsor," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah talut setinggi 10 meter dengan panjang 20 meter longsor yang diduga akibat curah hujan tinggi dan aliran drainase yang buruk, Rabu (11/3/2020). Tak hanya membuat longsor talut, rumah warga Jlagran, Yohanes Didik Want Umboro (47) juga ikut ambles. 

Hingga kini, Umboro mengaku khawatir dengan keadaan rumah yang dia tinggali. Pasalnya, belum lama ini terjadi longsor susulan di sebelah Utara rumahnya yang berjarak lima meter.

Load More