Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 24 Maret 2020 | 11:56 WIB
Pejabat UGM menggelar upacara penghormatan Prof Iwan Dwiprahasto, yang meninggal karena corona, di Balairung UGM, Selasa (24/3/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

Guru besar UGM yang meninggal setelah dinyatakan positif menderita penyakit COVID-19 ini dikenal sebagai guru besar yang fokus dalam pengembangan Farmakologi semasa hidupnya.

Mantan Wakil Rektor UGM juga ini juga selalu mengajak para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk menjaga kesehatan masyarakat. Sejak dikukuhkan sebagai guru besar pada 7 Januari 2008, Iwan Dwiprahasto dikenal selalu menyuarakan "keeping up to date" yang bukan sekadar slogan, tapi merupakan syarat fundamental dalam implementasi Evidence Based Medicine (EBM).

"Prof Iwan adalah satu pakar dan putra terbaik yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia dan Universitas Gadjah Mada khususnya. Semasa hidupnya, beliau telah memberikan banyak pemikiran dalam bidang kedokteran, khususnya bidang Farmakologi," ungkap Rekto UGM Panut Mulyono di sela pemakaman almarhum.

Atas nama keluarga besar UGM, Panut menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga almarhum. Selama menjabat sebagai Wakil Rektor, kata Panut, almarhum memberikan terobosan-terobosan baru, khususnya untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di UGM.

Baca Juga: Positif Terjangkit COVID-19, Paolo Maldini Sesumbar Sembuh Pekan Depan

"Bagi UGM, sumbangsih beliau begitu besar bagi pengembangan universitas dengan aktifnya beliau sebagai pimpinan fakultas dan universitas selama bertahun-tahun. Selama hidupnya Prof Iwan Dwiprahasto kita kenal sebagai sosok yang santun, selalu berbicara lemah lembut, disiplin, dan solutif dalam menghadapi berbagai persoalan," papar Panut.

Ia menambahkan, kehilangan Prof Iwan adalah duka yang sangat mendalam bagi keluarga besar UGM. Namun, almarhum telah meninggalkan banyak kebaikan selama hidupnya, yang perlu dilanjutkan oleh para penerusnya di UGM.

Sivitas UGM, menurutnya, memiliki tugas yang cukup berat untuk mampu meneruskan perjuangan almarhum. Di antaranya mengembangkan ilmu yang telah ditinggalkan dan meneruskan memajukan UGM.

"Marilah kita berdoa semoga Allah SWT memberikan ampunan atas dosa-dosa almarhum, melipat gandakan amal ibadah almarhum dan memberikan tempat yang paling mulia. Kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan ketabahan iman dalam menghadapi cobaan yang berat ini," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Virus Corona Sudah Mengganggu, Jokowi Sebut 8,3 Juta Siswa Terdampak UN

Load More