SuaraJogja.id - Sebagai tindaklanjut mengurangi risiko menyebarnya wabah virus corona, Pemda DIY menerapkan gerakan social distancing untuk kegiatan sekolah dengan sistem KBM online. Sejumlah siswa pun memberikan tanggapan beragam terkait penerapan yang sudah dimulai sejak Senin kemarin.
Seperti diungkapkan oleh siswa SMAN 1 Ngaglik, Fafa. Ia menjelaskan, KBM online tidak selalu lebih baik dari KBM biasa. Karena, dengan KBM online ia mendapatkan tugas dengan jumlah lebih banyak dan tugas hanya diberikan kepada siswa lewat grup percakapan WhatsApp.
"Jadi tanpa ada penjelasan apa-apa sudah langsung diberikan tugas. Jadi mau tidak mau harus belajar sendiri juga. Menurutku enak sekolah, karena tugasnya lebih manusiawi dikit [tidak terlalu banyak tugas]," kata dia, Selasa (24/3/2020).
Ia menyebut selain berkurangnya tatap muka dengan guru, kendala dalam menjalani KBM online yakni sinyal komunikasi provider layanan telepon genggam yang tidak melulu stabil di rumahnya dan tidak bisa segera berkumpul bersama teman mendiskusikan pelajaran (belajar kelompok).
Baca Juga: Langkah Cepat Lawan Corona, Kabupaten Sleman Bentuk Gugus Tugas COVID-19
Sementara itu, Edgar mengaku KBM online memberikan pengalaman cukup menyenangkan, karena tempat belajar yang ada di rumah pribadi. Meskipun demikian, menurut Edgar, sistem KBM online tidak cocok bagi siswa SD maupun SMP.
"Jika hal ini terus-menerus dilakukan, khawatir akan menimbulkan sifat anti sosial," kata siswa SMA N 5 Yogyakarta itu.
Tidak merasakan bosan saat belajar dari rumah, Edgar mengaku tak banyak tugas pula yang diberikan oleh guru.
Terpisah, Waka Kesiswaan SMAN 1 Depok, Eko Yulianto menjelaskan, KBM online selama dua hari berlangsung lancar.
Kuncinya guru tertib dan tidak adanya penundaan tugas yang dilakukan. Proses pemberian materi online sama seperti saat guru memberikan pelajaran di kelas. Dengan memberikan contoh soal dan penyelesaiannya, dilanjutkan dengan pemberian tugas atau soal berdurasi maksimal dua jam untuk setiap mata pelajaran.
Baca Juga: Bertahun-tahun Rusak, Jembatan Merah Sleman Dibangun Kembali Akhir 2020
"Guru yang menggunakan blog selama masa KBM online, tugas biasanya akan dikirim ke siswa melalui email dan begitu juga sebaliknya. Selain itu, ada pula guru yang mengizinkan siswanya untuk mengumpulkan tugas secara manual pada saat sekolah sudah aktif kembali," ungkap Eko.
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO