SuaraJogja.id - Tepat dua minggu sudah, Italia mengurung diri. Ya, negeri pizza terpaksa memberlakukan keputusan pahit lockdown sejak Selasa (10/3/2020) lalu demi memutus rantai penyebaran wabah corona yang kian menggurita.
Terbaru, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte melempar wacana untuk memperpanjang keputusan lockdown hingga 3 April mendatang mengingat kenaikan drastis kasus positif corona di negaranya.
Tercatat hingga 23 Maret 2020 kemarin terdapat lebih dari 35.700 kasus virus corona di Italia. Ini menjadikan kasus virus corona di negeri kelahiran Paolo Maldini tersebut sebagai yang terbesar kedua setelah China.
Kembali ke keputusan untuk me-lockdown, sebagian besar kota-kota di Italia terlihat mengalami perubahan drastis. Beberapa sudut yang biasanya ramai dijejali aktivitas masyarakat, saat ini tampak lengang.
Pemandangan tersebut seperti yang tampak di kawasan Roma. Kota yang berjarak sekitar 500 km lebih dari pusat pandemik tersebut sejak beberapa pekan terakhir sudah sangat sepi.
Salah satu Warga Negara Indonesia yang tinggal di dekat pusat kota Roma, Fajar Kelana mengungkapkan saat ini banyak warga masyarakat yang baik dengan kesadaran maupun keterpaksaan berdiam di rumah atau apartemen masing-masing.
Keputusan pemerintah Italia untuk melakukan lockdown membuat aktivitas masyakarat terbatas.
"Sebelumnya di awal lockdown itu masih rame tapi begitu makin kesini polisi mulai bertindak sudah ngga banyak yang nongkrong termasuk di taman-taman yang biasanya jadi tempat ngumpul," terangnya pada SuaraJogja.id, Selasa (24/3/2020).
Pria yang berdomisili di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta tersebut menjelaskan setelah tanggal 10 Maret dilakukan lockdown, dua hari kemudian Italia diberlakukan shutdown. Jadi saat itu semua aktivitas dihentikan termasuk toko-toko kecuali supermarket dan apotek.
Baca Juga: Suami dan Putri Dewi Irawan Berada di Italia, Begini Kondisinya
"Jadi saat itu tanggal 10 Maret dilakukan lockdown toko-toko masih buka dengan aturan yang ketat, tapi begitu tanggal 12 Maret pemerintah memberlakukan shutdown jadi semua toko tutup ga ada aktivitas kecuali yang supermarket dan apotek,"jelasnya.
Dalam video yang dibagikannya, Fajar memperlihatkan dua minggu semenjak diberlakukan lockdown, kawasan Roma tampak begitu lengang. Titik-titik yang biasanya jadi pusat keramaian, kini hanya terlihat segelintir warga masyarakat dan beberapa petugas kepolisian yang berjaga.
"Roma Termini yang biasanya padat banget manusia sekarang nyaris ga ada, sepi. Padahal itu terminal kereta terbesar di Roma," ujarnya.
Suasana sedikit hidup ketika ia memperlihatkan kondisi terkini di pasar tradisonal dekat tempatnya tinggal di kawasan Via S. Martino della Battaglia. Meski tampak beberapa lapak tutup tetapi sebagian pedagang masih terlihat beraktivitas.
Bahkan sayup-sayup terdengar suara shalawat dari salah satu lapak pedagang di pasar yang memang cukup banyak komunitas Islam dari Bangladesh tersebut.
"Ada yang nyetel shalawat. Di pasar ini ini toko ikan harusnya. Tapi pada kosong dan tutup. Banyak orang muslim Bangladeshnya di sini, masih ada aktivitas meski ngga banyak seperti biasanya," ungkapnya.
Pria yang sudah bermukin di Roma sejak tiga tahun silam tersebut mengungkapkan setiap orang yang mau keluar rumah harus membawa surat keterangan. Jika tanpa membawa surat tersebut bisa dikenai denda.
Selain itu di supermarket atau pasar sop-nya ketat juga. Keluar masuk ke dalam pasar diatur biar orang bisa tetap jaga jarak aman. Yang mengantri di luar juga saling jaga jarak. Warga dibekali sarung tangan plastik gratis kalau mau masuk supermarket.
Berita Terkait
-
Ulang Tahun saat Lockdown COVID-19, Lelaki Britania Raya Ini Takjub
-
Susah Sinyal Jadi Kendala Fafa Mengikuti KBM Online
-
Sanksi Berat untuk Pelanggar Lockdown di Berbagai Negara
-
Bakal Jadi Sejarah! Tengah Malam Ini, China Cabut Lockdown Wuhan
-
Alamak! Inggris Lockdown, Spatula hingga Sapu Dijadikan Sex Toys
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
Terkini
-
2 Pemuda di Sleman Curi Motor demi Ekonomi, Modus Kunci T hingga Gasak Vespa di Tempat Cucian
-
Anggaran Pariwisata Sleman Tahun Depan Dipangkas 62 Persen, Sejumlah Event Besar Terancam Hilang
-
Revitalisasi Selesai, Inilah Nasib Pedagang Pasar Terban dan Fasilitas Parkir Baru yang Dinanti
-
Sleman Optimis Tembus 8 Juta Kunjungan Wisata di 2025, Tapi Ini yang Jadi Penghalang Terbesar
-
Soal Rencana Pembatasan Gim Online, Komdigi: Kami Siap Tindak Lanjuti