SuaraJogja.id - Tim Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 beri penjelasan perihal pengakuan perwakilan keluarga pasien positif COVID-19 warga Caturtunggal, Depok yang belum mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium dari RS maupun pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, sampai saat ini komunikasi hasil laboratorium positif dari Dinas Kesehatan DIY ke Dinkes kabupaten dan kota hanya melalui pesan singkat, dalam hal ini WhatsApp.
"Belum ada hasil resmi untuk disampaikan ke keluarga. Tadi sudah kami tanyakan ke provinsi, tapi belum ada jawaban," ungkapnya, Jumat (27/3/2020) malam.
Sebelumnya, viral beredar di sejumlah grup percakapan dan media sosial, adanya pasien positif COVID-19, di Caturtunggal.
Baca Juga: Modal 1,5 Juta, Warga di Sleman Buat Gerbang Disinfektan Secara Mandiri
Bersamaan dengan pesan itu, dinyatakan pula jenazah pasien tidak dimakamkan sesuai protap kesehatan dan sempat disemayamkan hingga ada sejumlah orang melayat.
Seorang pelayat, Ahmad mengakui bahwa jenazah pasien berinisial S itu sempat disemayamkan di rumah keluarga dan ada yang melayat.
"Tapi peti sama sekali tidak dibuka," ungkapnya.
Ia membenarkan, saat pemakaman, tim yang memakamkan jenazah tidak menggunakan APD seperti pakaian, kacamata google, dan lainnya.
"Akhirnya pakai masker, itu saja inisiatif pribadi. Kalau peti, diturunkan ke liang lahat pakai tali, tanpa dibuka. Keluarga tidak ada yang turun," ungkapnya.
Baca Juga: Menyusul Kota Tegal, Wilayah Sleman ini Juga Lakukan Lockdown
Ahmad menambahkan, keluarga mendiang Sudarto menyesalkan banyaknya kabar beredar tentang pasien, tanpa dikroscek ke pihak keluarga. Padahal pada dasarnya, keluarga terbuka dan tak menutup-nutupi apapun.
Dinkes Akan Bahas Protap Penanganan Jenazah
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, Dinkes biasanya menyampaikan perihal protap penanganan jenazah PDP dan positif COVID-19, kepada Rumah Sakit (RS).
"RS yang harus menjelaskan ke keluarga pasien PDP atau konfirmasi (positif) yang meninggal," ujarnya.
Kala ditanya lebih jauh mengenai prosedur pemakaman jenazah kasus positif Caturtunggal, Joko tak dapat banyak berkomentar.
"Saya hanya bisa menjelaskan PDP yang meninggal di RSUD Sleman tadi malam sudah sesuai prosedur, begitu juga Guru Besar UGM. Yang Tempel, Caturtunggal saya kurang tahu informasinya," ujarnya.
Sedianya, Sabtu (28/3/2020) jajaran Dinkes akan rapat koordinasi untuk mematangkan atau mengingatkan kembali perihal SOP penanganan jenazah yang terkait dengan COVID-19.
"Mudah-mudahan segera tuntas," kata Joko.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
Terkini
-
Hasto Wardoyo Optimis Menang Pilwalkot Yogyakarta, Tegaskan Tolak Politik Uang
-
Keluarga Keraton Yogyakarta Kompak Gunakan Hak Pilih di Pilkada, Begini Pesan Sri Sultan HB X
-
Bangga Tapi Was-Was, PSS Lepas Hokky Caraka ke Timnas di Tengah Tren Negatif
-
Pelajar Asal Bantul Temukan Bayi Menangis di Bawah Jembatan, Polisi Buru Orangtuanya
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang