SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu sebuah video pemilik Klinik Nur Hidayah, dr. Sagiran yang meminta bantuan terkait adanya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah berada dalam kondisi kritis di klinik tersebut menjadi viral.
Dalam video tersebut disampaikan, ia telah menghubungi 23 rumah sakit rujukan pemerintah, namun semuanya menolak dengan alasan penuh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gugus Depan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengaku telah menangani kasus tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Bantul sudah menindaklanjuti, dengan mengirimkan dua pasien ke RSUP Dr Sardjito dan satu pasien Ke rumah sakit UII," kata Helmi Senin (30/3/2020).
Baca Juga: Jubir COVID-19 Bantul Ungkap Bahaya Semprot Disinfektan ke Badan
Ia menyampaikan bahwa tiga orang pasien yang berada di Klinik Nur Hidayah sudah mendapatkan penanganan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya, helmi menghimbau kepada seluruh masyarakat agar kedepannya apabila terjadi kejadian serupa untuk menghubungi tim gugus tugas atau Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Terkait dengan rumah sakit rujukan yang disampaikan penuh, Pemerintah Kabupaten Bantul berencana mendirikan rumah sakit darurat untuk menangani covid-19.
Juru Bicaran Gugus Depan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso menjelaskan pasien di Klinik Nur Hidayah tersebut saat itu kondisinya membutuhkan alat bantu pernapasan ventilator.
"Dia butuh ventilator atau alat bantu pernapasan dan tidak semua rumah sakit itu punya. Hanya beberapa rumah sakit tertentu," kata Joko.
Baca Juga: Hindari Kerumunan Massa, Pemkab Bantul Larang Resepsi Hingga Pengajian
Ia menjelaskan, alat bantuan pernapasan hanya dimiliki oleh rumah sakit tipe B, seperti RS Elizabeth, RS Bethesda, RS Panti Rapih dan RS Sardjito.
Berita Terkait
-
Beredar Video Mobil Rusak Usai Isi Pertamax, Apa Kata Pertamina?
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?
-
Video Gibran Bareng 9 Naga Jadi Nyinyiran Emak-emak, Proyek Titipan Disinggung: Nah Ketahuan Kan..
-
Viral Lecehkan Pemotor Wanita, "Polisi Cepek" di Bekasi Melotot Tantang Korban: Suruh Polisi ke Mari, Gue Gak Takut!
-
Pendidikan-Karier Yonanda Frisna Damara, Vokalis NDX AKA Dikecam usai Dinilai Rendahkan Perempuan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus