SuaraJogja.id - Di tengah merebaknya pandemi virus corona, jamaah Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Sleman hidupkan kembali tradisi walikutub.
Tradisi tersebut yakni, tradisi tolak bala yang sudah dikenalkan oleh para leluhur. Terdiri atas prosesi mengelilingi kampung sambil membaca sholawat dan doa.
Dalam rilis yang diterima SuaraJogja.id, Ketua Takmir Masjid Pathok Negoro, M Kamaludin Purnomo menyampaikan akan menggelar tradisi walikutub mengelilingi Plosokuning pada Senin (30/3/2020) pukul 22:00 WIB.
"Dipimpin oleh seorang kyai, nanti kita akan keliling kampung sini malam hari sambil membaca sholawat," kata Kamal.
Baca Juga: PN Sleman Lakukan Sidang Online Selama Wabah Corona Belum Reda
Ketika dikonfirmasi, ia menjelaskan prosesi ini akan dipimpin oleh seorang kyai. Jamaah masjid akan mengeliling kampung sambil membaca sholawat, tahlil dan ayat kursi.
Selain itu, pada empat penjuru kampung juga akan dikumandangkan adzan dan iqomah. Kegiatan ini diperkirakan akan diikuti oleh 100 hingga 200 orang.
Melibatkan jumlah massa yang banyak, Kamal menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk membantu mengamankan selama kegiatan berjalan.
Ia juga menyebutkan, bahwa dari pihak kepolisian sendiri sudah membatasi jumlah peserta. Namun Kamal memperkirakan akan tetap ada banyak peserta yang hadir karena antusiasme masyarakat cukup tinggi.
"Jaga jarak juga, dibikin kondusif begitu," kata Kamal.
Baca Juga: Gugus Tugas Sleman Kurangi Jam Buka Toko Modern dan Akan Evaluasi ODP
Ia menyebutkan pihaknya tetap melakukan antisipasi agar kegiatan ini tidak menjadi mata rantai penyebaran virus corona. Untuk itu, akan diberlakukan jaga jarak antar peserta dan suasana dibuat sekondusif mungkin.
Kamal menjelaskan kegiatan ini merupakan tradisi leluhur. Dimana jaman dahulu, prosesi ini dilakukan sambil membawa ubo rampe berupa pusaka-pusaka.
"Namun sekarang sudah gak ada ya, yang penting kita berdoa kepada Allah semoga wabah ini segera berakhir," kata Kamal.
Selain untuk memohon kepada Allah, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat warga tenang. Pelaksanaan kegiatan ini, juga dilakukan atas inisiasi jamaah masjid yang mulai khawatir dengan merebaknya wabah corona.
Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini,sebagai wujud kepirhatinan atas situasi saat ini. Serta mengajak masyarakat untuk berdzikir sebagai salah satu solusi yang diajarkan oleh para leluhur.
Kamal menyebutkan, prosesi ini tidak jauh berbeda dengan prosesi mubeng benteng yang dilaksanakan di Kraton.
Menurut info dari kasepuhan, kegiatan ini terakhir dilakukan pada jaman penjajahan Jepang. Namun, kegiatan serupa juga sering dilaksanakan di wilayah-wilayah pesantren, seperti Wonokromo dan Mlangi.
Hingga saat ini Kamal menyampaikan aktivitas masih berjalan, dengan tetap waspada pada kesehatan jamaah.
"Bagi kami wabah ini harus dihadapi dengan lahir dan batin. Bukan hanya dengan lahir saja, lockdown misalnya," kata Kamal.
Ia menyebutkan, bahwa persiapan secara batin juga diperlukan. Salah satunya dengan tetap datang ke masjid dan berdzikir bersama.
Menurutnya, jika persiapan lahir dilakukan tanpa persiapan batin justru akan berbahaya dan dapat menyerang mental masyarakat. Hal ini juga untuk menjaga spritualitas jamaah yang sudah terbiasa melakukan dzikir bersama.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali