SuaraJogja.id - Mewabahnya virus corona di DI Yogyakarta ikut berdampak terhadap pendapatan driver ojek online (ojol). Sepinya orderan dari pelanggan membuat sejumlah driver mau tidak mau harus memikirkan alternatif pendapatan untuk tetap bertahan hidup dengan kondisi saat ini.
Salah seorang driver ojek asal Sleman, Yuliyanto (39) harus terus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Memanfaatkan media sosial, ia lantas menjual masker kain. Yulianto tak lain adalah ayah dari Bagus Rifki, korban klitih pada awal November 2019 lalu.
"Meski ada wabah ini, kami tetap narik (on bid) hanya saja hasil tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga saya mengambil jalur lain dengan menjual masker hand" terang Yuliyanto dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (1/4/2020).
Ia menjelaskan, langkah tersebut diambil agar kebutuhan sehari-hari keluarganya tetap terpenuhi. Masker berbahan kain yang dibuat oleh salah satu pabrik itu, dia jual melalui media sosial.
"Akun-akun Facebook dan WhatsApp yang saya miliki dimanfaatkan untuk berjualan. Saya juga cukup aktif membagikan informasi di dua jejaring media sosial itu. Responnya memang ada, meski tidak banyak yang membeli dalam sehari tetap ada yang memesan untuk dikirim," kata dia.
Yuliyanto membeberkan, satu masker yang dia jual seharga Rp5 ribu. Keuntungan yang ia ambil per masker yang terjual sebesar seribu rupiah. Ia sudah memesan empat kotak, yang masing-masing berisi 40 buah masker.
"Ya hitung-hitung jadi penopang hidup di saat keadaan seperti ini. Jadi ketika ada peluang, saya berusaha untuk memanfaatkan. Artinya untuk kebutuhan hidup di tengah virus Corona ini," katanya.
Tidak hanya Yulianto, driver ojol lain asal Sanggrahan, Umbulharjo, Gatot Indra (48) juga memanfaatkan momen ini dengan memanfaatkan keahliannya dalam mitigasi bencana.
"Saya juga sebagai relawan SAR di Yogyakarta. Selama wabah ini saya juga diminta untuk memberi penyuluhan kepada warga untuk menanggulangi penyebaran Corona itu. Dari situ saya mendapat tambahan uang untuk bisa memenuhi kebutuhan," kata Gatot.
Baca Juga: Miris, PMI Alami Kekurangan Stok Darah 70 Persen Sejak Pandemi Corona
Kedua driver ini mengaku, semenjak virus corona mewabah, dalam sehari order paling banyak yang bisa ia peroleh hanya tiga order saja, bahkan bisa kurang dari itu. Padahal sebelum virus mewabah, mereka bisa melakukan trip delapan hingga sepuluh kali.
"Kemarin (Selasa-red) hampir 12 jam mengaktifkan aplikasi saya ini baru dapat dua trip. Artinya dampak Corona ini jelas menurunkan pendapatan kami. Semoga virus ini segera hilang, dan kami bisa hidup normal seperti biasa," kata driver yang biasa beroperasi di Stasiun Lempuyangan ini.
Berita Terkait
-
Darurat Corona, Polisi Beri Dispensasi Pembebasan Denda Pajak Kendaraan
-
Corona Buat Driver Ojol Sepi Orderan, Dannies Kesulitan Bayar Cicilan Motor
-
Warga Kecemplung Got saat Sosialisasi Corona, Warganet: Yang Ngakak Dosa!
-
TRC BPBD DIY Soroti 4.000 APD di Gudang
-
Fadjroel Klaim Darurat Sipil Langkah Terakhir, Ferdinand: Kau Ini Siapa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik