SuaraJogja.id - Semakin meluasnya wabah corona berdampak pada berbagai sektor. Tidak hanya pada sisi kesehatan namun juga ekonomi dan psikologi.
Camat Banguntapan, Fauzan Muarifin menyampaikan, untuk menghadapi dampak ekonomi dan psikologi yang mungkin terjadi, pihaknya mengeluarkan surat edaran.
"Selain meneruskan informasi dari pemerintah pusat dan mensosialisasikan pola hidup sehat, juga mengedarkan surat terkait mobilisasi ekonomi masyarakat," kata Fauzan Kamis (2/4/2020).
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan surat edaran ke dukuh dan RT di Kecamatan Banguntapan untuk mengumpulkan sembako.
Virus corona yang semakin menyebar ditakutkan akan semakin berdampak, ditambah apabila memutuskan karantina wilayah, dapat menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya terhentinya usaha yang dijalankan dan hilangnya pemasukan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Untuk itu, Fauzan menghimbau dukuh dan RT untuk bekerjasama dengan tempat ibadah dan organisasi masyarakat agar dapat mengumpulkan sembako. Hasil donasi tersebut, kemudian agar dibagikan kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi dari merebaknya virus ini.
"Karena kita tidak tahu corona ini akan sampai kapan, maka saya berpesan agar donasi tidak langsung dihabiskan diawal," kata Fauzan.
Ia berpesan, agar pengelola donasi dapat melakukan manajemen yang baik, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung lama hingga pandemi berakhir.
Ketua RT dan Kepala Dukuh diminta untuk mendata warga terdampak, terutama warga jompo dan difabel. Untuk kemudian melakukan pengelolaan donasi, tanpa perlu melaporkan ke kecamatan.
Baca Juga: Rapat Paripurna, Pimpinan DPR Bahas Omnibus Law, Demokrat: Tunda Dulu Lah
Saat ini, menurut Fauzan Posko Lumbung Pangan dan Posko Tanggap Ekonomi yang dikelola oleh warga sudah beroperasi dengan baik.
Selain dampak ekonomi, Fauzan juga memperhatikan dampak psikologi yang mungkin dialami warga. Spanduk yang digunakan untuk melakukan karantina wilayah dinilai provokatif dan dapat menimbulkan kecemasan.
"Kalimat yang digunakan horor, model penulisannya itu mencekam. Saya khawatir spanduk tersebut menambah kecemasan masyarakat," kata Fauzan.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya kemudian memberikan edukasi kepada warga agar mengganti spanduk yang lebih edukatif dengan memperhatikan estetika. Agar tidak menjadi sampah visual.
Selanjutnya, mengenai beberapa UMKM yang mengalami penurunan produksi maupun penjualan, Fauzan mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi. Seperti membuat barcode produk, mendaftarakan ke google dan sebagainya. Serta mengenalkan semangat 'Jagoriko', yakni jajan tonggo nglarisi konco.
Fauzan juga menghimbau masyarakat untuk dapat mengakses informasi terkini melalui akun media sosial kecamatan Banguntapan.
Pelayanan di Kecamatan Banguntapan masih berjalan normal, hanya saja penurunan kunjungan masyarakat terjadi hingga 60%.
Berita Terkait
-
Tebar Kebaikan Ditengah Corona, Bantu Driver Ojol Saat Sepi Order
-
Nasib Pedagang Bakso Keliling dan Supir Angkot Jakarta di Tengah Pandemi
-
Corona Merebak, Pegawai di Pasar Colombo Rela Dibayar Seikhlasnya
-
Dampak Corona: Tukang Parkir Ini Tetap Bertugas Meski Parkiran Sepi
-
Kesal Ditagih Bank Keliling, Emak-emak di Sukabumi Geruduk Kantor Desa
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?