SuaraJogja.id - Pemda DIY menyiapkan tempat karantina khusus dalam menghadapi lonjakan pemudik yang menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (dishub) DIY, jumlah pemudik di DIY sudah mencapai lebih dari 100 ribu sejak sepekan terakhir.
Karenanya sejumlah tempat disiapkan jadi tempat karantina untuk menampung tenaga medis dan ODP yang membutuhkan penanganan COVID-19. Di antaranya Wisma Haji dan Gedung Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta. Sejumlah hotel bahkan ada yang sudah menawarkan kamar-kamarnya untuk digunakan.
Kebijakan ini digulirkan karena dimungkinkan jumlah ODP semakin besar beberapa waktu kedepan. Apalagi tidak ada larangan mudik dari pemerintah pusat meski mereka otomatis akan jadi ODP saat pulang kampung.
"Ada wisma, diklat-diklat dan sebagainya bisa kita gunakan. Dan ada teman-teman yang punya hotel sudah berkomunikasi, daripada ditutup bisa digunakan untuk tinggal, karantina. Sudah ada komunikasi, kita bicara pemda menyediakan apa kebutuhan fasilitasnya," papar Sultan di Kantor Gubernur DIY usai teleconfernce bersama Presiden Joko Widodo, Rabu (2/4/2020).
Menurut Sultan, Pemda DIY memang menyusun skenario tersebut sebagai cadangan. Dengan demikian bila terjadi lonjakan maka tidak akan terjadi kepanikan.
"Jangan sampai grobyakan mencari. Virus [corona] ini kan tak bisa ditunggu karena setiap hari jalan terus," ungkapnya.
Meski tidak ada larangan mudik, dengan meningkatnya harga tiket moda transportasi, Sultan berharap masyarakat tidak perlu mudik ke DIY. Pengendalian kendaraan pribadi yang ke DIY pun perlu dilakukan.
"Yang penting publik supaya tahu bahwa mau pulang harganya lebih mahal," ungkapnya.
Sementara Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan jumlah ruang perawatan di DIY termasuk 150 kamar di RSPAU Hardjolukito masih mencukupi kebutuhan dalam penanganan COVID-19. Namun, dengan adanya tambahan tempat karantina seperti Pusdiklat Kemendagri dan Asrama Haji maka akan menambah sekitar 450 bed untuk karantina penanganan Covid-19.
Baca Juga: Setelah Transmart, Dua Mall di Jogja Ini Tutup Akibat Wabah Virus Corona
"Wisma Haji dan Pusdiklat itu nantinya digunakan satu tenaga medis satunya untuk yang bukan (pasien). Dapur, higienis, jarak fisik bisa dilakukan, itu jadi patokan dan masih kita terus siapkan. Pusdiklat bisa untuk 150 dan Wisma Haji 300 orang," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama