Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 08 April 2020 | 12:39 WIB
Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM memproduksi face shield atau pelindung muka di ruang sidang utama Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rabu (8/4/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Tim Disaster Response Unit Universitas Gadjah Mada (DERU UGM) memproduksi face shield atau pelindung muka. Pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) ini dikhususkan bagi para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19, yang disebabkan virus corona.

Pembuatan alat dilakukan di ruang sidang utama Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM. Tim memproduksi face shield dengan alat 3D Printer berbahan dasar mika.

"Kami membeli 12 unit 3D printer untuk produksi ini. Produksi ini dijalankan oleh 36 mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 1 yang telah ditarik dari lokasi 3 Maret lalu," ungkap supervisor produksi sekaligus Dosen Teknik Mesin UGM, Herianto, Rabu (8/4/2020).

Menurut Herianto, produksi dilakukan selama enam  jam per hari dengan pembagian dua shift, yakni dari pukul 09.00 – 12.00 WIB dan pukul 12.00 – 15.00 WIB. Tiap unit 3D printer dapat memproduksi 1 face shield tiap satu jamnya.

Baca Juga: Dari Arab, Rizieq Serukan Ormas Ajak Pemprov Bikin Rekening Khusus Corona

"Total produksi satu jamnya sebanyak 12 buah face shield," jelasnya.

Herianto mengakui, sebenarnya UGM memiliki unit tersendiri untuk memproduksi 3D Printer. Namun karena kondisi yang mendesak di saat pandemi corona ini, maka tim mencarikan mesin yang tinggal rakit dari Jakarta. Namun, mesin ini tetap memakai desain dari unitnya, sehingga tetap memiliki identitas UGM.

“Jadi, peran saya dalam produksi ini dari penyediaan mesin dan barang baku, perakitan, serta supervisi,” jelasnya.

Herianto, yang merupakan Koordinator Asosiasi 3D Printing Cabang DIY ini, menambahkan, para pegiat 3D printing di Indonesia saat ini tengah bergerak bersama di seluruh Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga medis untuk melawan pandemi COVID-19. Bersama beberapa rekan-rekan relawan, baik dari UGM maupun asosiasi, mereka telah bergerak sendiri selama 2-3 minggu ini.

Tim saat ini fokus pada produksi face shield. Namun, ke depan jika kebutuhannya sudah terpenuhi, maka akan diproduksi barang lainnya.

Baca Juga: 674 Tenaga Medis DKI Diinapkan di Hotel, akan Bertambah 90 Orang

"Intinya hingga pandemi ini teratasi, kami akan memproduksi apa pun untuk membantu mengatasinya,” jelasnya.

Load More