SuaraJogja.id - Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kulon Progo mempersiapkan posko dekontaminasi yang akan digunakan untuk mensterilisasi petugas dan kendaraan yang digunakan dalam penanganan pasien covid-19.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi, menjelaskan, posko dekontaminasi ini dibuat untuk mendukung operasional yang dilaksanakan dari bidang kesehatan, terutama oleh rumah sakit, Dinkes, atau puskesmas yang ada di Kulon Progo.
"Tugas kita untuk mencegah jangan sampai ada penyebaran covid-19 ini baik melalui petugas, alat dan armada yang digunakan oleh petugas. Dengan posko ini nanti kami berharap semua bisa berjalan aman dan lancar, tidak ada penyebaran virus," kata Ariadi, saat ditemui awak media di tengah persiapan mendirikan posko dekontaminasi, Jumat, (10/4/2020).
Rencananya petugas yang akan bertugas terdiri dari personil yang sudah dibekali. Mulai dari Pusdalops BPBD, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), TNI, POLRI, Tim PSC (Publik Safety Center), dan PMI, yang juga tidak menutup kemungkinan akan menambah bantuan dari para relawan jika keadaan darurat.
Baca Juga: Baru Pulang dari Amerika, Warga Kulon Progo Positif Corona
"Posko ini akan dioperasionalkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, kalau saat ini kita menyesuaikan dengan masa darurat DIY yakni sampai 29 Mei," ucapnya.
Posko dekontaminasi tersebut berlokasi di area parkir Taman Budaya Kulon Progo. Selain jauh dari pemukiman warga, pemilihan tempat ini merupakan hasil kajian lebih lanjut dari tim gugus tugas Kulon Progo.
Pihaknya menekankan bahwa gugus tugas selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perlakukan kepada pasien ODP dan PDP. Begitu juga jika terdapat kasus pasien meninggal, masyarakat harus bisa menerima pasien tersebut baik dari luar maupun dalam daerah.
"Kalau dari gugus tugas setiap saat setiap saat dari semua OPD, TNI, Polri, Bhabinkamtibmas, Babinsa selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perlakukan pasien covid-19," ujarnya.
Ariadi mengharapkan tidak ada penolakan-penolakan dari masyarakat. Sampai saat ini laporan yang diterima pihaknya dari semua panewu dan semua lurah, kondisi di masyarakat masih sangat kondusif.
Baca Juga: Fajar Gegana Terpilih Jadi Wakil Bupati Kulon Progo
Persiapan posko dekontaminasi ini sendiri dimulai sejak, Kamis, (9/4/2020), hari ini diharapkan posko tersebut sudah selesai. Diperkirakan posko dekontaminasi tersebut sudah bisa beroperasi senin mendatang.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu