SuaraJogja.id - Pembubaran pertemuan solidaritas yang dilakukan lembaga swadaya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta jadi sorotan publik. Pasalnya, pertemuan yang dilakukan di tengah wabah Covid-19 itu diklaim dibubarkan dengan cara yang tidak etis dan mendapat intimidasi dari aparat.
Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto membenarkan bahwa ada kerumunan massa di kantor Walhi Yogyakarta, pada hari Sabtu (18/4/2020) pukul 19.20 WIB. Pihaknya menyebut, telah menugaskan seorang anggota untuk memediasi pertemuan yang mendatangkan banyak orang itu.
"Kita tidak membubarkan massa, hanya mendampingi pihak RT dan pemangku wilayah untuk mendatangi lokasi kerumunan itu (Kantor Walhi)," ungkap Dwi dikonfirmasi SuaraJogja.id, Minggu (19/4/2020).
Pihaknya menjelaskan, sebelum didatangi pihak RT, perangkat desa, Koramil hingga Bhabinkamtibmas, lokasi setempat kerap dijadikan lokasi berkumpul.
"Sebelumnya kan dia kumpul-kumpul malem terus. Padahal di tengah wabah ini cukup rawan terjadinya penularan. Walaupun dia menyebut sembilan (jumlah orang berkumpul pada saat pembubaran) tapi sebelum-sebelumnya sudah banyak orang," jelas Dwi.
Ia melanjutkan, dari pihak RT dan masyarakat lah meminta pihak terkait untuk bubar. Sehingga, keberadaan petugas kepolisian di lokasi hanya untuk mendampingi.
"Masyarakat meminta itu (dibubarkan). Ya ditengah Covid-19 seperti ini harus paham. Jangan sampai mengundang massa banyak," katanya.
Disinggung terkait ada tidaknya intimidasi hingga caci maki oleh aparat saat pembubaran, Dwi mengklaim tidak ada perlakuan seperti itu. Bahkan ia menyebut hal itu sebagai berita bohong.
"Hoaks itu, cari sensasi itu. Nyatanya anggota saya di sana hanya mendampingi. Jangan buat berita tidak benar," klaim Dwi.
Baca Juga: Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam
Pihaknya melanjutkan, persoalan yang terjadi memang berkaitan karena keresahan warga di tengah wabah Corona. Dimana sejumlah orang masih berkerumun.
"Jadi mereka kumpul itu kan sudah sering, banyak orang (anggota Walhi) yang datang dari luar kota Jogja. Setidaknya beritahu pemangku wilayah dulu. Tapi mengingat ada wabah seperti ini jangan dulu berkerumun," katanya.
Dwi tak mempermasalahkan rencana baik Walhi yang akan membagikan kebutuhan makanan untuk warga. Namun jika memang membahas hal itu, seharusnya tidak perlu sampai berhari-hari.
"Ya niatnya kan baik untuk membagi-bagi kebutuhan warga. Tapi tidak perlu sampai berhari-hari dan selalu berkerumun di sana (Kantor Walhi)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pertemuan solidaritas anggota lembaga swadaya Walhi Yogyakarta dibubarkan oleh aparat yang diduga dilakukan dengan cara intimidasi dan caci maki, Sabtu (18/4/2020). Anggota menggelar pertemuan untuk membahas rencana pembagian kebutuhan masyarakat.
Kegiatan sebelumnya sudah didatangi pihak RT dan pemangku wilayah untuk menanyai kegiatan. Acara disepakati selesai pukul 22.00 WIB. Namun belum sampai waktu yang disepakati berakhir, anggota Walhi didatangi sejumlah aparat yang membubarkan dengan cara yang tidak etis.
Berita Terkait
-
Dibutuhkan Saat Corona, Obat dan Bahan Baku Alkes Indonesia 90 Persen Impor
-
Nenek 90 Tahun Mendaki Gunung Galang Dana Penanganan Virus Corona
-
Beban 'berlipat ganda' Bagi Perempuan di Masa Pandemi Covid-19
-
Pertemuan Solidaritas Dibubarkan, Ini Tuntutan Walhi pada Pemerintah
-
Lalai Laboratorium CDC Terkontaminasi Virus Corona, Ratusan Tes Gagal
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Anggaran Pariwisata Sleman Tahun Depan Dipangkas 62 Persen, Sejumlah Event Besar Terancam Hilang
-
Revitalisasi Selesai, Inilah Nasib Pedagang Pasar Terban dan Fasilitas Parkir Baru yang Dinanti
-
Sleman Optimis Tembus 8 Juta Kunjungan Wisata di 2025, Tapi Ini yang Jadi Penghalang Terbesar
-
Soal Rencana Pembatasan Gim Online, Komdigi: Kami Siap Tindak Lanjuti
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Ini 3 Link Aktif DANA Kaget Terbaru