SuaraJogja.id - Pada hari biasa, PMI Kabupaten Bantul secara rutin mengirimkan stok darah ke Bank Darah sesuai permintaan dari rumah sakit. Namun selama pandemi corona, PMI tidak mengirimkan stok darah akibat persediaan yang terbatas. Kabupaten Bantul memiliki dua bank darah, masing-masing berada di RSUD Panembahan Senopati dan RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Petugas transfusi darah, Novia Wulandari menjelaskan bahwa seluruh kegiatan donor darah massal selama dua bulan terakhir ditiadakan. Akibatnya persediaan kantong darah juga menurun.
"Sejauh ini pasien membawa pendonornya sendiri, jadi kebutuhan transfusi masih tercukupi," kata Novia saat ditemui di markas PMI Kabupaten Bantul Minggu (19/4/2020).
Persedian kantong darah yang menipis membuat PMI menghimbau pada masyarakat yang membutuhkan transfusi darah untuk membawa pendonornya sendiri.
Baca Juga: Heboh Kemunculan Ribuan Cacing di Solo, Ini Penjelasan BMKG
Saat ini, PMI Bantul masih memiliki persedian delapan belas kantong darah golongan darah A, sepuluh kantong golongan darah B, tiga belas kantong golongan darah O, dan dua belas kantong golongan darah AB.
Novia menuturkan, saat ini kebutuhan darah setiap golongan darah sama rata. Tidak ada yang lebih sulit dicari diantara yang lainnya. Pasien Anemia Kronis, Operasi, dan cuci darah merupakan yang paling banyak membutuhkan transfusi darah. Terkini, PMI masih membuka ruang bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya.
"Sampai sekarang belum ada kasus yang menujukkan adanya penularan melalui transfusi darah, jadi masih aman untuk mendonorkan darag," kata Novia.
Novia juga menjelaskan, bahwa proses donor darah selama pandemi turut menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah. Sebelum mendonorkan darahnya, pendonor akan melalui proses screening terlebih dahulu, seperti cek golongan darah, berat badan, jumlah HB, riwayat medis, dan tekanan darah.
Saat ini prosedur pemeriksaan ditambah dengan proses protokol screening Covid-19, meliputi penyemprotan desinfektan, diwajibkan cuci tangan dan pengecekan suhu badan sebelum memasuki ruangan.
Baca Juga: Intip Gaya Para Artis Memakai Topi Anti Corona
Pendonor juga dipastikan selama 28 hari terakhir tidak berpergian dari luar kota atau luar negeri, tidak memiliki kontak dengan PDP, ODP maupun OTG, serta tidak menunjukkan gejala Covid-19. Selain itu, petugas transfusi darah juga mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dan pendonor juga diwajibkan mengenakan masker.
Berita Terkait
-
BRI Kontribusi Ketersediaan Kebutuhan Darah PMI Sumatera Selatan
-
Sugianto, PMI di Korsel Dilabeli Pahlawan Tersembunyi, Diangkat Jadi Duta di Indonesia
-
Penyaluran KUR Pekerja Migran Pindah ke BP2MI: Ini Kata Menteri UMKM
-
Tragis! Ratusan Warga Muslim Myanmar Jadi Korban Gempa saat Salat Dalam Masjid
-
Pekerja Indonesia Disarankan Tak ke Myanmar, Kamboja dan Thailand: Rawan TPPO!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat