SuaraJogja.id - Sejak Jakarta menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, sejumlah warga di wilayah lainnya berharap tempat tinggal mereka juga menteapkan aturan tersebut, tak terkecuali DIY. Namun, karena tak ada transmisi lokal, yang menjadi salah satu syarat penetapan PSBB, hingga kini kebijakan penanganan COVID-19 di Jogja masih sebatas imbauan physical distancing, meminimalisasi kegiatan di luar rumah, pemakaian masker, pendataan pendatang serta pemudik, dan lain sebagainya.
Lantas, sebenarnya apa arti transmisi lokal COVID-19?
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (8/4/2020) lalu, menegaskan, "Dari hasil rapat forkominda [forum komunikasi pimpinan daerah], belum waktunya kita menyampaikan PSBB."
Sesuai pasal 2 Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, penetapam PSBB dilakukan bila di satu daerah terjadi peningkatan jumlah kasus secara signifikan dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, terjadi penyebaran kasus secara cepat di wilayah itu dalam kurun waktu tertentu dan ada bukti terjadi transmisi lokal.
Baca Juga: Sungguh Malang! Pegolf Seksi Ini Sering Dimanfaatkan Demi Les Golf Gratis
Sedangkan, DIY dinilai belum memenuhi syarat-syarat Permenkes tersebut, termasuk belum munculnya kasus positif corona yang diakibatkan transmisi lokal.
Dilansir HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Sabtu (28/3/2020), menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa, transmisi lokal adalah penularan setempat yang terjadi dari penderita ke orang lain dalam satu wilayah.
Secara lebih detail, Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih, Jumat (10/4/2020), mengungkapkan, sebuah kasus baru bisa dikatakan transmisi lokal jika penularannya dari kasus positif generasi kedua kepada generasi ketiga. Sementara, ketika ada seseorang yang menjadi carrier setelah datang dari luar daerah dan menularkan pada orang di dekatnya di daerah tujuan, itu berarti generasi pertama menularkan ke generasi kedua.
"Transmisi lokal bukan karena lokasi penularan, tapi jika hasil tracing membuktikan bahwa kasus positif yang tertular tersebut telah menularkan kepada orang lain," ujar Berty.
Di Jogja, sempat ramai kasus seorang dokter yang positif COVID-19 yang menulari anak dan istrinya. Kasus ini sempat disebut-sebut termasuk transmisi lokal lantaran sang dokter terlebih dulu terpapar oleh pasien yang dirawatnya di salah satu rumah sakit di Jogja.
Baca Juga: Kritik Jokowi di Twitter, Lukman Prananto Mundur dari BUMN PP Energi
Namun, hingga Selasa (21/4/2020), Wakil Ketua Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY Birawa Yuswantana belum bisa memastikan bahwa itu transmisi lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini