SuaraJogja.id - Pemerintah pusat menyatakan larangan mudik Lebaran pada hari raya Idulfitri 1441 H bagi seluruh warga guna mencegah penularan COVID-19. Namun, daerah yang hendak memberlakukan pengawasan di perbatasan belum bisa bertindak tegas selama kebijakan ini belum memiliki produk hukum.
Salah satunya di Posko Terpadu Pemeriksaan COVID-19 DIY bagian perbatasan antara Kulon Progo dan Purworejo. Petugas di posko sudah mulai efektif beroperasi, ettapi hanya bisa sebatas melakukan pendataan terhadap sejumlah kendaraan dari luar kota yang terpaksa diberhentikan.
Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) Tavip Agus Rayanto mengatakan, Pemda DIY siap menyambut aturan larangan mudik yang sudah berlaku terhitung sejak hari ini, Jumat (24/4/2020). Pengawasan di daerah perbatasan selama ini juga telah diterapkan, tetapi memang belum ada aturan tegas yang menyertai kebijakan dari pusat itu.
Pihaknya hanya bisa mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H, dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Tavip menambahkan, memang untuk daerah yang belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) seperti Yogyakarta tidak boleh menerapkan sanksi.
"Hal yang dilakukan adalah persuasif, jadi dicatat dia tujuannya ke mana, kemudian dipastikan menerapkan physical distancing atau jaga jarak, tempat duduk tidak boleh bersebelahan, dan sebagainya," ujar Tavip, saat ditemui awak media, Jumat.
Tavip mengatakan, posko terpadu yang berada di Kulon Progo ini akan diberlakukan tiga shift yakni pukul 08.00-12.00 WIB, 13.00-18.00 WIB, dan 19.00-22.00 WIB. Pihaknya sengaja tidak mengoptimalkan hingga 24 jam dengan pertimbangan karena daerah PSBB dan lainnya sudah dibatasi ruang geraknya.
Dijelaskan bahwa sebenarnya posko itu hanya berjalan guna menapis orang-orang yang dalam hal ini lolos atau masih sempat berpergian. Namun, jika posko juga tidak bisa berlaku tegas, pihak terakhir yang bertugas menapis pemudik adalah perangkat desa termasuk RT/RW.
"Ya memang jalan tikusnya banyak, jadi tidak mungkin orang hanya lewat sini [jalan utama] saja. Namun untuk mengurangi jumlah titik, sudah dilakukan rekayasa lalu lintas. Sebagian ada yang kita tutup, misalnya menuju underpass, dari Jalan Daendels kita tutup agar fokus lewat sini," ujarnya.
Baca Juga: 16 Tim PUBG Mobile Terbaik Siap Bertempur di PMPL Spring Split 2020 SEA
Ia menambahkan, untuk hari ini, volume kendaraan yang lewat jalur darat terpantau makin kecil. Faktor utamanya jelas larangan mudik, yang menyebabkan pesawat, kereta api, dan pengguna transportasi darat tidak diperbolehkan pergi melintasi luar daerah.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo Bowo Pristiyanto menuturkan bahwa pihaknya hanya mengikuti arah kebijakan dari Pemda DIY.
"Kebijakannya sama, hanya akan menambah pos yang di lokasi yang sudah kita tentukan. Pagi ini sudah kita putuskan, lokasinya di Kalibawang, saat ini sedang koordinasi teknis dengan pihak Polri dan sebagainya, kita berupaya secepatnya agar bisa analog dengan yang di jalan nasional. Namun juga bisa dipastikan untuk kapannya," ungkapnya.
Bowo menegaskan, yang bisa dilakukan sejauh ini adalah memperketat protokol pengawasan di daerah perbatasan, termasuk pendataan dan pengecekan kesehatan.
Berita Terkait
-
Pemotor Tak Pakai Helm dan Masker Saat PSBB, Wawalkot Depok: Prihatin Saya
-
Bonceng Pacar Keliling Bogor Saat PSBB, Pemotor Disuruh Putar Balik Petugas
-
Suasana PSBB Hari Pertama di Kota Banjarmasin
-
PSBB Depok, Pengendara Motor Bonceng Anak Tanpa Helm dan Masker
-
PSBB Bogor, Pemotor Berboncengan Melenggang Bebas Tanpa Diperiksa
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Satu Bulan Rampung? Progres Pemindahan Ratusan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dipercepat
-
Rayakan HUT Balairung ke-40, Kagama Persma Soroti Bahaya Algoritma dan Krisis Kepercayaan Media
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka
-
Melawan Keterbatasan, Seniman Disabilitas Jogja Pamerkan Karya Memukau di Tengah Mahalnya Bahan Baku
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama