SuaraJogja.id - Wanita berinisial SN (43) warga Kapanewon Lendah, Kulon Progo kedapatan melakukan laporan palsu terkait kasus penodongan yang dialaminya, Selasa (28/4/2020).
Sebelumnya, SN melaporkan aksi penodongan yang terjadi di ruas Jalan Umum Brosot-Sentolo, Selatan tanjakan Ngrandu Pedukuhan Pengkol, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo ke Mapolsek Lendah. Namun tidak lama berselang ia kembali muncul dengan video permintaan maaf karena telah melakukan pelaporan palsu.
Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, SN mengenakan kerudung merah sambil memegang uang 100 ribuan mengaku kalau uang itulah yang dilaporkan sudah dibawa kabur begal, padahal sebenarnya masih utuh dan tidak ada kejadian itu.
Kapolsek Lendah, AKP Fakhrurodin, Rabu, (29/4/2020) membenarkan pengakuan tersebut. Hal itu dipastikan setelah dilakukan penyelidikan oleh Polsek Lendah berserta jajarannya, baik di TKP, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) tempat pencairan dana, dan di rumah SN serta menurut keterangan saksi-saksi.
Baca Juga: Warga Jabalsari Dilarang Jualan di Pasar karena Desanya Dikarantina Corona
"Dari penyelidikan diperoleh dua alat bukti yang semakin memperkuat barang bukti bahwa ternyata laporan SN memang tidak benar," jelasnya.
Sebelumnya polisi juga sudah mencurigai laporan tersebut, mulai dari SN mengendarai motor menuju arah Brosot namun mengaku dicegat dan ditodong oleh dua orang pelaku. Namun dari keterangan, malah SN yang mendekati pelaku, lazimnya pelaku mendekati korban tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Kemudian dari segi waktu, di tempat pencairan dana tercatat pada pukul 10.31 WIB kemudian SN membuat cerita di lokasi kejadian pada pukul 11.40 WIB. Padahal tenggang waktu dari lokasi tempat pencairan uang sampai dengan lokasi kejadian umumnya hanya 4 menit saja namun dari keterangan SN lebih dari 1 jam.
Dari kecurigaan itulah pihak kepolisian Polsek Lendah melakukan pengusutan dan membuktikan secara benar bahwa memang kejadian tersebut palsu dan uangnya masih tersimpan secara utuh.
"Jadi uang dicarikan sesuai permohonan itu sebesar 10 juta, tapi karena ada administrasi kena 320.000, sehingga yang diterima 9.680.000, karena rekayasa dari SN seolah sudah membawa uang dari rumahnya, maka saat melapor kerugiannya sebesar 14.680.000," ungkapnya
Baca Juga: David Moyes Siap Kacaukan Aktivitas Transfer Manchester United
Fakhrurodin mengatakan motif yang digunakan SN adalah kekurangan uang untuk mengembalikan dana kepada warga yang lain. SN yang sudah ditunjuk 7 tahun yang lalu menjadi bendahara di kampung tersebut, ketika menjelang lebaran idul fitri bertugas untuk menyalurkan dana sebesar 35 juta kepada warga namun SN hanya memiliki dana sebesar 25 juta.
"Dari kekurangan dana sebesar 10 juta itulah muncul ide dari dirinya sendiri untuk membuat karangan sesuatu peristiwa penodongan dan perampasan," ujarnya
SN yang dihadirkan dalam rilis di Polres Kulon Progo, mengakui tindakannya tersebut dilakukan karena kebuntuannya dalam berpikir untuk mengembalikan uang milik teman-temannya.
"Pikiran saya sudah buntu, saya bingung mau menyampaikan seperti apa ke temen-temen, takut kalau pada marah sama saya pas pada minta uangnya tapi belum ada," katanya.
Terkait kekurangan dana sebesar 10 juta itu, SN bahwa uang tersebut dipakainya untuk kebutuhan sehari-hari. Saat ini Polsek Lendah masih terus melakukan pemeriksaan terhadap SN. Selanjutnya dilakukan pembuatan laporan polisi model A tentang laporan peristiwa yang sesungguhnya tidak terjadi.
Pihak kepolisian saat ini tengah mengembalikan SN kepada pihak keluarga dengan tetap melanjutkan kasus. SN dikenakan Pasal 220 KUHP terkait laporan palsu dengan ancaman hukuman penjara 1 tahun 4 bulan.
Berita Terkait
-
Dikira Begal Gegara Bawa Parang, Pria Ini Ternyata Tawarkan Ikan Gurami
-
Aksi Brutal di Jalan! Pria di Madura Todongkan Pistol ke Sopir Ambulans, Paksa Bawa Jenazah ke Rumah
-
Beraksi Sambil Tenteng Pistol, Komplotan RK Diciduk Polisi Usai Begal Motor Ojol di Kebon Jeruk
-
Kisah Dedek Hendri: Dulu Kiper Andalan Timnas Indonesia, Kini Jatuh Miskin hingga Jadi Begal dan Ditangkap Polisi
-
Polisi Ringkus Begal Pengemudi Taksol Di Tol Jatiasih, Sempat Minta Tebusan Rp 70 Juta
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony